Konon Katanya Taliban Adalah Keturunan dari Suku Israel yang 'Hilang', Ternyata Begini Kenyataannya Setelah Terkuak Lewat Penelitian Bertahun-tahun

Maymunah Nasution

Editor

Pasukan khusus Taliban Red Group atau Red Unit yang jadi kekuatan utama Taliban. Taliban dikabarkan merupakan keturunan dari suku Israel yang hilang, bagaimana kebenarannya?
Pasukan khusus Taliban Red Group atau Red Unit yang jadi kekuatan utama Taliban. Taliban dikabarkan merupakan keturunan dari suku Israel yang hilang, bagaimana kebenarannya?

Intisari-online.com -Bumi Afghanistan sedang dalam kondisi kacau, dengan Taliban mulai menguasai seluruh Afghanistan.

Taliban atau Emirat Afghanistan Islam adalah pergerakan Islam dan organisasi militer di Afghanistan.

Mereka melaksanakan pemberontakan di dalam negara tersebut.

Afghanistan selama ini berhasil menjaga perdamaiannya dengan bantuan pasukan AS.

Baca Juga: 'Semua Dieksekusi di Luar Rumah Mereka', Seorang Mantan Tentara Inggris Ceritakan Teman-temannya di Afghanistan yang Dieksekusi Taliban Karena Berpihak pada Pemerintah

Namun, sejak tahun 2020 AS berencana memulangkan pasukannya dan mengakhiri perang Afghanistan yang sudah berjalan 20 tahun.

Dengan cepat Taliban berupaya menguasai Afghanistan, dan hal itulah yang terjadi.

Siapa sangka, Taliban ternyata memiliki hubungan dengan Israel.

Padahal sebagai kelompok militan Islam, Taliban membenci Israel.

Baca Juga: TahuPresidennya Saja Kabur,Ribuan Warga AfghanistanMendadakPenuhi Bandara Karena Takut DibunuhTaliban,Langsung Diam Pas Dengar Suara Tembakan

Melansir berita tahun 2010 dari ABC News, menteri luar negeri Israel mendanai penelitian untuk mencari apakah anggota suku etnis mereka menjadi nenek moyang Taliban saat ini.

Ialah Pashtun, komunitas etnis terbesar di Afghanistan.

Pashtun dipercaya merupakan bagian dari Pathan, yang anggotanya tersebar ke India utara dan Pakistan.

Kedua keturunan suku itu sekarang Muslim dan tidak bersimpati terhadap Israel.

Baca Juga: Senjata Luar Biasa Orang dari Suku Inuit, Terbuat dari Gading Narwhal dan Batu Meteor yang Ditempa Tanpa Api, Lalu Bagaimana Menempanya?

Ilmuwan mencoba menentukan apakah Pathan memang keturunan langsung dari suku Ephraim yang diasingkan dari tanah Israel karena diserang Asyur pada 721 Sebelum Masehi (S.M).

Dongeng dan budaya Pathan diisi dengan rujukan ke masa lalu Israel.

Raja terakhir Afghanistan, Zahir Shah yang bertahta di Kabul sampai 1973 dilaporkan mengklaim keluarganya adalah keturunan dari suku yang ia sebut Benjamin.

Hubungan antara Pathan dan Yahudi baru didiskusikan dalam dunia akademik dan antropologi saja.

Baca Juga: Kesetiaan Bangsa Darkhad, 800 Tahun Jadi Penjaga Jiwa Genghis Khan Sejak Sang Panglima Berbaring di Ranjang Kematiannya

Hingga kemudian peneliti India dari National Institute of Immunohaematology di Mumbai, Shahnaz Ali, menerima dana dari Israel untuk menguji teori itu dengan sampel DNA yang ia kumpulkan dari suku Pathan di India.

Dr. Navras Afreedi dari Universitas Lucknow adalah seorang Pathan dan ia yakin nenek moyangnya adalah Yahudi dari suku Ephraim.

Ia sudah mempelajari hubungan itu bertahun-tahun.

"Sebuah berita bagus bahwa penelitianku akan dianalisis secara ilmiah. Aku juga berharap upaya ini akan memiliki penilaian positif dan membawa Muslim dan Yahudi lebih dekat melupakan animo bersejarah keduanya," ujarnya lewat blognya.

Baca Juga: Jangan Diremehkan, Kambik, Sistem Pendidikan Suku Asli di Papua Barat Turun Temurun Ini Hanya Diberlakukan untuk Laki-laki, Apa yang Diajarkan?

Warga Afghanistan adalah campuran dari suku bangsa dan etnis.

Bertahun-tahun lamanya ilmuwan menginvestigasi kelompok Afghanistan yang tinggal di utara negara tersebut.

Mereka berambut pirang dan dikabarkan menjadi keturunan tentara Aleksander Agung.

Melansir The Guardian, antropolog terkemuka Israel yakin bahwa Pashtun atau Pathan memiliki hubungan paling kuat dengan 10 suku Israel yang hilang.

Baca Juga: Tersisa 2 dari 12 Suku Asli Israel, Ini Spekulasi Keberadaan 10 Suku Israel yang Hilang

Secara paradoks itu berasal dari Pashtun yang bangkit lewat pergerakan Taliban di Afghanistan.

Pathan sendiri terkadang mengatakan hubungan mereka dengan Israel, tapi tunjukkan sangat sedikit simpati dengan Israel, atau keinginan untuk bermigrasi ke sana.

Asyur menyerang kerajaan Israel 2.740 tahun yang lalu, memecah 10 dari 12 suku Israel untuk hilang dalam pengasingan.

Dua suku yang tersisa, Benjamin dan Judah, menjadi orang Yahudi modern saat ini.

Baca Juga: Bukan 12, Suku Israel Keturunan Yakub Sebenarnya Hanya 11, Temuan Kontroversial Menghidupkan Debat Lama Sebut Suku Dan Bukan Keturunan Yakub

Beberapa mengklaim telah temukan jejak mereka di tempat-tempat yang saat ini menjadi China, Myanmar, Nigeria, Asia Tengah, Ethiopia, bahkan di Barat.

Namun ada keyakinan jika suku itu tersebar di wilayah sekitar Irak dan Afghanistan.

Kelompok suku mereka punya beberapa nama yang mirip, termasuk Yusufzai, yang artinya anak dari Yosef; kemudian Afridi, dianggap beberapa orang datang dari Eprhaim.

Beberapa praktik budaya juga mirip dengan budaya Yahudi, termasuk lilin pada hari sabat, menolak memakan beberapa makanan, menggunakan kanopi selama upacara pernikahan dan beberapa kemiripan dalam kain yang mereka produksi.

Baca Juga: Bukan 12, Suku Israel Sebenarnya Hanya 11, Temuan Kontroversial Sebut Suku Dan Bukan Keturunan Yakub

Penelitian juga dilakukan oleh Zaman Stanizai, Profesor Ilmu Politik di Universitas California menggunakan DNA dari etnis Pathan.

DNA etnis Pathan menunjukkan hubungan kuat dengan etnis Tajiks daripada Uzbeks dan Hazara.

Pashtun Afghanistan lebih dekat dengan India Utara dan Barat.

Penelitian MIT juga menyimpulkan DNA warga Lembah Indus yang tinggal di sekitar Pashtun adalah "petani Iran yang telah lama tinggal di wilayah itu untuk bercocok tanam, dulunya adalah penduduk padang rumput Asia Tengah di utara Afghanistan yang sebelumnya dikenal sebagai "bangsa Arya."

Baca Juga: Poster Bayi Arya Sempurna yang Dipuji-puji dalam Perang Dunia II, Ternyata adalah Orang yang Selama Ini Ingin Dilenyapkan oleh Nazi, Identitasnya Tak Pernah Diketahui

Artinya tidak ada kaitan antara suku Yahudi dengan bangsa Afghanistan terutama Taliban.

Artikel Terkait