Senjata Luar Biasa Orang dari Suku Inuit, Terbuat dari Gading Narwhal dan Batu Meteor yang Ditempa Tanpa Api, Lalu Bagaimana Menempanya?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Senjata suku bangsa Inuit

Intisari-Online.com - Banyak pendekar hebat sepanjang sejarah memiliki senjata langka dan indah.

Raja Arthur yang kisahnya dianggap mitos dan fiksi memiliki "Excalibur."

Sedangkan, Charlemagne di kehidupan nyata memiliki "Joyeuse."

Tapi yang paling istimewa dari semuanya adalah suku Inuit.

Baca Juga: Kesetiaan Bangsa Darkhad, 800 Tahun Jadi Penjaga Jiwa Genghis Khan Sejak Sang Panglima Berbaring di Ranjang Kematiannya

Mereka punya sebuah tombak yang terbuat dari tanduk Narwhal dengan ujung batu meteor.

Selama berabad-abad, tanduk Narwhal adalah pemandangan yang tidak biasa di negara-negara Eropa.

Raja-raja Eropa dulu percaya bahwa "tanduk" yang dijual kepada mereka oleh pedagang Viking berasal dari hewan mitologi unicorn.

Pada kenyataannya, alih-alih unicorn, mereka sebenarnya adalah tanduk paus Narwhal berukuran sedang.

Baca Juga: Jangan Diremehkan, Kambik, Sistem Pendidikan Suku Asli di Papua Barat Turun Temurun Ini Hanya Diberlakukan untuk Laki-laki, Apa yang Diajarkan?

Hewan-hewan ini hidup di perairan Arktik yang dingin di Utara.

Sementara itu, lebih jauh ke belakang, ada sebuah meteorit Cape York, Greenland yang 'mendarat' di Bumi.

Meteorit ini meninggalkan bongkahan bijih besi seberat 31 metrik ton yang tertanam di permukaan bumi.

Suku Inuit lokal menyebutnya Saviksoah, atau "Besi Hebat" dan menggunakannya sebagai sumber logam untuk berburu dan membangun komunitas mereka.

Baca Juga: Beringasnya Sejak Dulu Bahkan Dikenal Sebagai Bangsa Vikingnya Papua, Inilah Suku Biak, yang Terkenal Bajak Laut Ganas dan Pelaut Tertua di Indonesia Tapi Pintar Dalam Hal Ini

Gading Narwhal yang sekarang terancam punah dapat tumbuh di mana saja dari 1,5 hingga 3 meter dan merupakan organ sensorik, ditutupi dengan saraf di bagian luar gading.

Sehingga gading (yang sebenarnya adalah gigi spiral yang panjang) rontok secara alami.

Untuk setiap gading Narwhal, ada Narwhal mati di suatu tempat.

Untuk suku Inuit, mereka menggunakan kesempatan itu untuk membuat senjata berburu dari gading, dan panjangnya ideal untuk membuat tombak.

Baca Juga: Sajian Tari Wutukala Ini Ungkapkan Kegembiraan Suku Moy di Papua Barat, Ditampilkan Setiap Kali Acara Adat Gambarkan Salah Satu Kegiatan Suku Ini

Untuk membentuk mata panah, penduduk asli membutuhkan sumber logam, dan karena tidak dapat menambang bijih besi, mereka menggunakan meteor sebagai sumber logam.

Alih-alih menggunakan teknik pandai besi yang kita semua tahu melalui film, televisi, pameran renaisans, dan yang lainnya, orang Inuit harus menggunakan teknik penempaan dingin - itu berarti mereka hanya mencap logam dingin sampai ditempa menjadi bentuk yang mereka butuhkan.

Jadi bukan tidak mungkin bahwa tombak ini adalah satu-satunya contoh senjata seperti tombak yang ditempa dari besi dingin meteor berusia jutaan tahun yang kemudian dijepit di atas gigi langka paus Arktik setinggi 3 meter.

Sementara orang-orang telah membuat senjata dari Ivory of Narwhals selama beberapa dekade sekarang, ketahuilah bahwa membunuh satu untuk gadingnya sama ilegalnya dengan membunuh dan hanya orang suku Inuit yang masih diizinkan untuk berburu makhluk itu.

Baca Juga: Marind-Anim dan Asmat, 2 Suku di Papua yang Pernah Punya Tradisi Berburu Kepala Manusia, Apa Alasannya?

(*)

Artikel Terkait