Find Us On Social Media :

Sesumbar Sebut Ingin Pisah Darah dari NKRI, Faktanya Timor Leste Sudah Merengek Minta Bantuan Militer Indonesia Hanya Sesaat Setelah Merdeka, Sampai Relakan Objek Vital Ini

By Ade S, Rabu, 1 September 2021 | 13:38 WIB

Perayaan kemerdekaan Timor Leste.

Intisari-Online.com - Perjalanan Timor Leste sebagai sebuah negara memang penuh liku dan peralihan kekuasaan.

Setelah selama beberapa dekade berada di bawah penjajahan Portugis, mereka menyatakan diri merdeka pada 1975, seiring terjadinya Revolusi Bunga di negara penjajahnya tersebut.

Namun, kemerdekaan tersebut kemudian diiringi dengan perang saudara di mana FRETILIN disebut melakukan pembantaian terhadap lebih dari 60.000 warga Timor Leste yang ingin bergabung dengan Indonesia.

Militer Indonesia pun kemudian melakukan operasi militer yang disebut-sebut menewaskan lebih dari 200.000 jiwa rakyat Timor Leste.

Baca Juga: Sesumbar Bisa Kalahkan Tentara Indonesia, Sosok Ini Bongkar Senjata yang Digunakan Militer Timor Leste untuk Lawan Indonesia, Ternyata Rakitan dan Buatan Sendiri!

Meski pada akhirnya bergabung dengan Indonesia, dengan persetujuan Amerika Serikat dan Australia, kelompok pejuang kemerdekaan Timor Leste terus bergerilya.

Hingga akhirnya setelah 24 tahun menjadi provinsi paling muda alias ke-27 Indonesia, rakyat Timor Leste memutuskan untuk mengelola wilayah mereka secara mandiri melalui sebuah referendum yang digelar oleh PBB.

Ya, setelah 'pendudukan' Indonesia yang disebut-sebut memakan banyak korban jiwa, baik karena serangan militer maupun kelaparan dan penyakit, Bumi Lorosae lepas dari Indonesia pada 1999.

Tiga tahun kemudian, Timor Leste akhirnya mendapatkan pengakuan internasional sebagai sebuah negara merdeka.

Baca Juga: Kabar Bohong! Meski Miskin dan Ekonominya Makin Terpuruk, Ini Alasan Timor Leste Terang-terangan Tak Ingin Lagi Gabung dengan Indonesia, Meski Sempat Jadi Rumor!

Hanya saja, selepas memutuskan untuk lepas dari Indonesia dan menjadi negara mandiri, Timor Leste ternyata masih bergantung dengan Indonesia.

Sebagai negara termuda di Asia Tenggara yang bahkan belum masuk menjadi anggota ASEAN, Timor Leste masih membutuhkan Indonesia.

Bahkan, salah satu aspek yang paling mereka perlukan dari Indonesia adalah aspek yang dulu dianggap sebagai 'penindas' Bumi Lorosae.

Ya, Timor Leste secara sadar mengakui bahwa mereka masih sangat memerlukan militer Indonesia.

Baca Juga: Jadi Bahan 'Gorengan' yang Bikin Indonesia 'Dikutuk' Dunia saat Ngebet Merdeka, TPA Tibar di Timor Leste Ini Kini Malah Jadi Lokasi 'Tur Bersyukur' bagi Wisatawan Asing

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan militer Timor Leste untuk melindungi diri mereka sendiri.

Kerjasama militer pun dibuat di antara Indonesia dan Timor Leste yang mencakup pelatihan pasukan dan pembelian senjata.

Hal ini terungkap saat Xanana Gusmao mengunjungi Indonesia, saat dirinya masih menjabat sebagai Perdana Menteri Timor Leste.

Seperti dilaporkan Country.eiu.com (27/2/2014), Xanana secara gamblang menyebutkan kerjasama yang tercapai antara Indonesia dan Timor Leste di bidang pertahanan.

Baca Juga: Sesumbar Namanya Sangat Sohor Seantero Bumi Lorosae, Negara yang Perlahan Hilang karena Gelombang Pasang Ini akan Seret Timor Leste Jadi Sorotan Negara Muslim karena Masalah Ini

Saat itu, Xanana menekanan tentang peningkatan kemampuan militer Timor Leste melalui rencana pelatihan dengan militer Indonesia.

Selain itu, masalah kontrak pembelian senjata yang akan dilakukan Timor Leste dari Indonesia pun turut dibahas.

Timor Leste sepakat untuk membeli senjata dari Pindad, sebuah perusahaan pertahanan yang dimiliki Indonesia.

Bahkan sebenarnya bisa dikatakan Timor Leste merupakan salah satu pelanggan dari barang-barang produksi Pindad.

Baca Juga: Timor Leste Nyaris Jadi Lautan Api, Terkuak Momen Menegangkan Saat Indonesia Nyaris Berperang dengan Australia di Timor Leste, Bermula dari Kisruh Kecil-Kecilan Ini

Sebab, pada 2012 pun mereka sudah membeli senjata, tank, dan kendaraan lapis baja lainnya dari Pindad.

Timor Leste sendiri memang hanay sebuah negara kecil yang hanya memiliki satu perbatasan darat, yaitu garis sepanjang 200 km yang membentang dengan provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hanya saja, beberapa mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste mereasa terganggu dengan kesepakatan-kesepakatan tersebut.

Mereka merasa tidak tepat rasanya untuk Timor Leste masih menjalin kerja sama dengan negara yang pernah 'menjajahnya'.

Baca Juga: Digadang-gadang Datang Membawa Misi Suci untuk Warga Seantero Timor Leste, Siapa Sangka Pendeta Ini Malah Menjelma Jadi Predator Penuh Nafsu, Jumlah Anak yang Jadi Korbannya Bikin Bergidik

Apalagi, kerja sama tersebut terjadi di bidang militer, yang mereka anggap punya andil dalam penindasan rakyat Bumi Lorosae. (Khaerunisa)

 

Simak kumpulan berita tentang Timor Leste lainnya.

 

Baca Juga: Sudah 19 Tahun Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Pernah Hampir Musnah, Rakyat Berderai Air Mata Karena Pemerintah Nyatanya Tak Memenuhi Kebutuhan Paling Mendasar Mereka Ini