Penulis
Intisari-online.com -Bagi dunia, negara-negara Asia Pasifik kurang begitu 'terkenal' dan kebanyakan dikenal karena masalah yang mengitari negara tersebut.
Seperti contohnya Timor Leste.
Bagi negara-negara maju, Timor Leste hanyalah negara yang baru merdeka kemarin sore.
Namun rupanya hal berbeda bagi sesama negara dunia ketiga.
Timor Leste ternyata terkenal di Bangladesh, negara yang berada di Asia Selatan itu.
Mengutip Eurasia Review, banyak migran Bangladesh bekerja di Timor Leste.
Bahkan orang Bangladesh mengelu-elukan orang Timor.
Bangladesh juga terkenal di Timor Leste, dulunya ada tim polisi Bangladesh dalam misi perdamaian PBB di Timor Leste.
Warga Timor Leste layaknya memuja penjaga perdamaian dari Bangladesh, dan hampir semua yang di Dili tahu nama Bangladesh.
Beberapa juga belajar sedikit kata-kata Bengali.
Menurut data oec.world, tahun 2015 Timor Leste mengekspor kain Tenun Benang Filamen Sintetis sebanyak USD 10.200.
Selama 13 tahun ekspor Timor Leste ke Bangladesh telah mengalami penurunan tingkat tahunan 41.5% dari awalnya USD 10.9 juta tahun 2002 menurun menjadi USD 10.200 tahun 2015.
Di tahun 2015, Bangladesh mengekspor USD 307.000 ke Timr Leste.
Produk-prduk utama yang diekspor Bangladesh ke Timor Leste antara lain Tas Pengemasan (USD 96.500), Jus Buah (USD 41.200) dan Mesin Pemroses Tekstil (USD 37.000).
Selama 13 tahun terakhir ekspor Bangladesh ke Timor Leste telah turun dalam tingkat tahunan 22% dari USD 7.79 juga tahun 2002 turun USD 307.000 tahun 2015.
Perusahaan Dream 71 Bangladesh Limited, perusahaan Bangladesh terkemuka dalam pengembangan perangkat lunak dan aplikasi ponsel sekali lagi menemukan keberhasilan di Timor Leste, karena kali ini mereka menciptakan perangkat lunak untuk parlemen Timor Leste.
Baca Juga: Salah Satu yang Termuda di Dunia, Inilah Fakta-fakta Ibu Kota Timor Leste
Timor Leste, yang mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia tahun 2002 telah mencatat peningkatan drastis penggunaan internet dan ponsel.
Pemerintah negara itu juga mencoba mendigitalisasi pemerintah dan petugas sipil mereka.
Merespon hal tersebut, banyak perusahaan dipanggil untuk pengembangan perangkat lunak di parlemen nasional Timor Leste.
Banyak negara mengajukan proposal agar diterima tapi yang akhirnya dipilih adalah Bangladesh.
Baca Juga: Bikin Harga Melambung Tinggi dan Serba Mahal, Mengapa Timor Leste Setia Gunakan Dollar AS?
Timor Leste sendiri mengatakan selamat tinggal dan berterima kasih kepada petugas polisi dari Bangladesh atas peran mereka membantu keamanan perdamaian dan membangun kapasitas polisi nasional Timor Leste pada 9 November 2012.
Hubungan Timor Leste dengan negara yang perlahan hilang karena gelombang pasang itu tak berhenti di situ saja.
Ya, Bangladesh dikabarkan akan hilang karena tingginya gelombang pasang.
Mengutip BBC, desa-desa di Bangladesh harus beradaptasi dengan naiknya permukaan laut demi bertahan hidup.
Baca Juga: Fakta Perbatasan Indonesia Timor Leste, Ada Patung Soekarno yang Jadi Daya Tarik Wisata
Negara itu memang rawan banjir dan selama ini mengatasi kenaikan permukaan air dengan kombinasi inovasi, fleksibilitas dan ketahanan.
Perubahan iklim semakin memperburuk, biasanya warga desa di Bangladesh bisa pindah sementara ketika banir rob musiman melanda.
Namun genangan air laut terus-terusan ada membuat mereka tidak bisa lagi bercocok tanam karena banyak tanaman yang tidak tahan dengan air asin.
Akibatnya mata pencaharian mereka begitu terbatas.
Tampaknya Bangladesh punya masalah tersendiri yang harus ditangani, tapi ternyata negara itu malah justru lebih khawatir mengenai Timor Leste.
Bangladesh juga menghadapi ancaman pengungsi.
Mereka menderita karena kehadiran pengungsi Rohingya sejak 2017 setelah pengungsian besar-besaran dari Myanmar ke Bangladesh.
Kini Bangladesh merasa perlu Timor Leste mendukung dan setuju tindakan Bangladesh untuk mengembalikan mereka ke pulau mereka di Myanmar, karena warga Muslim Rohingya adalah warga Myanmar.
Baca Juga: Berada di Kawasan Asia Tenggara, Apakah Timor Leste Negara ASEAN?
Namun Myanmar tidak ingin warga Rohingya kembali.
Maka dari itu Bangladesh akan menyebutkan isu tersebut dalam pertemuan Dewan Umum PBB September 2021.
Bangladesh berharap Timor Leste mendukung keputusan mereka dalam semua forum internasional terutama di UNGA untuk mengembalikan Muslim Rohingya ke Myanmar secara damai.
Tentu saja, keputusan ini bisa membuat Timor Leste dikecam seluruh dunia.
Lebih lagi Timor Leste sudah pernah tercatat mengusir warga Muslim Indonesia dari Bumi Lorosa'e.