Digadang-gadang Datang Membawa Misi Suci untuk Warga Seantero Timor Leste, Siapa Sangka Pendeta Ini Malah Menjelma Jadi Predator Penuh Nafsu, Jumlah Anak yang Jadi Korbannya Bikin Bergidik

May N

Penulis

Gadis-gadis di penampungan di Timor Leste yang justru jadi korban nafsu pastor tua ini

Intisari-online.com -Dewan juri pengadilan federal Washington D.C. telah memvonis mantan pendeta dan warga AS Kamis lalu, dengan tuduhan terlibat aktivitas seksual terlarang dengan korban di bawah umur di Timor Leste sejak tahun 2013.

Pria tersebut juga menghadapi tuntutan berbagai eksploitasi seksual anak kecil di Timor Leste.

Timor Leste adalah negara dengan jumlah warga penganut agama Katholik terbanyak kedua setelah Vatican.

Itulah sebabnya kedatangan orang asing membawa misi keagamaan mudah diterima di sana.

Baca Juga: Digambarkan Sebagai Pendeta yang Berambisi Merebut Permaisuri Firaun, Kisah Sebenarnya dari Imhotep Sangatlah Jauh dari Cerita The Mummy yang Membuatnya 'Jahat'

Tersangkanya adalah Richard Jude Daschbach (84), mantan pendeta yang telah dituntut dengan tujuh tuntutan terlibat aktivitas seksual terlarang di tempat asing.

Modus operandinya adalah menjalankan rumah penampungan di Timor Leste bernama Topu Honis.

Di tempat itulah ia akan melakukan pelecehan seksual terhadap para anak-anak yatim piatu dan anak-anak kecil dari keluarga miskin.

Ia mendirikan dan menjalankan rumah penampungan Topu Honis dan menampung ratusan anak-anak kecil kurang beruntung, memberi mereka makanan, baju, penampungan dan pendidikan.

Baca Juga: Dikenal Jadi Pahlawan Kemerdekaan Timor Leste, Pastor Lansia Ini Malah Sekap Gadis-gadis di Gerejanya, Kuak Misteri Kejahatan Mengerikan di Timor Leste

Namun, gereja Katholik memecat Daschbach tahun 2018 setelah ada beberapa korban di bawah umur melaporkan aktivitas memalukan yang ia lakukan.

Sejak saat itu dilaporkan pendeta itu mengaku melakukan pelecehan seksual terhadap korban di bawah umur, mengutip latintimes.com.

Media Associated Press melaporkan setidaknya 15 korban wanita telah melaporkan sejak saat itu, menurut JU,S Juridico Social, kelompok pengacara HAM yang mewakili para korban pelecehan seksual.

Namun, ada ketakutan dari pendonor asing yang awalnya mendukung Daschbach bahwa masih banyak lagi korban yang akan muncul dengan kasus Daschbach semakin berlanjut.

Baca Juga: Tiga Puluh Tahun Kasusnya Tidak Terselesaikan, Kematian Misterius Biarawati Ini Akhirnya Diusut Tuntas, Temuan Mengerikan Biro Investigasi Menuntun Pada Tindakan Haram Pastor di Biara India Ini

Kemudian di tahun 2019, dewan juri di Distrik Utara California mendakwa Daschbach untuk penipuan luas sehubungan dengan kegiatan penggalangan dana untuk rumah penampungan seperti dijelaskan Kantor Urusan Publik.

Dakwaan yang disampaikan Kamis kemarin menjadi langkah penting menuju kepastian pembalasan atas rasa sakit yang dihadapi banyak anak-anak kecil yang rentan menjadi korban oleh pelaku, ujar Asisten Jaksa Agung Kenneth A. Polite Jr. dari Divisi Kriminal Departemen Kehakiman.

"Saya ingin berterima kasih kepada tim investigasi dan kejaksaan atas kerja keras mereka hari ini dan setiap harinya untuk memastikan predator anak menghadapi keadilan dan anak-anak tetap aman," lanjutnya.

Daschbach menghadapi hukuman 30 tahun penjara per hitungan mengikuti dakwaan kegiatan pelecehan seksual di tempat asing.

Baca Juga: Jasad-jasad Korbannya Tersembunyi di Dasar Danau Berhantu, Inilah Pembantaian Gereja Liquica, yang Bisa Bikin Jokowi Dikecam Habis-habisan Usai Beri Penghargaan Kepada Pejuang Timor Leste Ini

Artikel Terkait