Penulis
Intisari-Online.com - Timor Leste baru resmi merdeka pada tahun 2002.
Hal tersebut juga menjadikan ibu kota Timor Leste sebagai salah satu ibu kota termuda di dunia.
Sebelum resmi merdeka kurang lebih 19 tahun lalu, Timor Leste telah mengalami masa penjajahan yang panjang.
Portugis telah sampai di Bumi Lorosae pada abad ke-16, tergiur dengan kekayaan kayu cendana di wilayah tersebut.
Baca Juga: Fakta Perbatasan Indonesia Timor Leste, Ada Patung Soekarno yang Jadi Daya Tarik Wisata
Bahkan, Portugis dan Bangsa Eropa lainnya yakni Belanda, sempat memperebutkan wilayah ini.
Pada akhirnya, kedua Bangsa Eropa tersebut membagi Pulau Timor menjadi dua kekuasaan.
Bagian barat Pulau Timor sebagai Timor Belanda yang sekarang Kupang Indonesia, sedangkan bagian timur pulau tersebut sebagai Timor Portugis yang sekarang menjadi Timor Leste.
Sementara pada masa Perang Dunia II, Timor Leste kembali menjadi medan pertempuran yang mengantarkannya berada di bawah kekuasaan Jepang.
Jepang berhasil berkuasa di Timor Leste pada akhir Perang Dunia II setelah memukul mundur pasukan sekutu.
Namun, masa kekuasaan Jepang hanya bertahan hingga Perang Dunia II berakhir.
Timor Leste kembali dikuasai Portugis hingga tahun 1975 bangsa tersebut meninggalkan wilayah ini.
Tapi itu bukanlah akhir pendudukan Timor Leste, karena pasukan Indonesia kemudian menginvasinya.
Melalui invasi tersebut, Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia hingga kemerdekaannya.
Wilayah ini merdeka pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie yang menyetujui dilangsungkannya referendum pada 30 Agustus 1999.
Setelah hasil pemungutan suara menunjukkan mayoritas memilih merdeka, Timor Leste pun lepas dari Indonesia.
Namun, butuh waktu hingga 3 tahun untuk wilayah ini benar-benar menjadi negara merdeka.
Kota Dili pun menjadi ibu kota negara termuda Asia Tenggara sejak kemerdekaan Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Selain salah satu ibu kota termuda di dunia, berikut ini fakta-fakta Dili ibu kota Timor Leste:
1. Pembangunan kota ini diselesaikan sekitar tahun 1520 oleh Portugis. Kemudian, Portugis menjadikannya sebagai ibu kota Timor Portugis pada tahun 1769.
2. Dili merupakan kota terbesar Timor Leste, pusat perdagangan negara ini, hingga pelabuhan utamanya.
3. Garis tebing Dili dihiasi dengan patung Cristo Rei setinggi 88 kaki, yang terlihat mirip dengan Christ the Redeemer di Rio de Janeiro. Pendaki harus menaiki hampir 600 anak tangga hanya untuk sampai ke patung.
4. Patung Cristo Rei yang terkenal dari Timor Leste ada di kota ini. Yaitu merupakan patung Yesus setinggi 88,6 kaki (27 meter) yang duduk di atas bola tembaga pahatan.
5. Salah satu cara yang lebih murah untuk berkeliling Dili adalah melalui mikrolet. Minibus yang didekorasi dengan warna-warni ini adalah yang paling dekat dengan transportasi umum di distrik ini.
6. Museum Perlawanan Dili dan monumen di pemakaman Santa Cru merupakan landmark yang didedikasikan untuk gerakan perlawanan Dili.
7. Dili menyelenggarakan Karnaval de Timor tahunan yang menampilkan kostum dan kegiatan budaya yang semarak. Ada juga maraton Dili untuk perdamaian, acara tahunan yang menarik ribuan peserta internasional.
8. Dua pasar paling populer di Dili adalah Pasar Tais dan Komoro, di mana pembeli dapat membeli kain tenun plus barang-barang tradisional Timor lainnya.
9. Pemenang Nobel José Manuel Ramos-Horta lahir di Dili. Ia pernah menjabat sebagai perdana menteri dan merupakan presiden ke-4 Timor Timur.
10. Tasitolu, sebuah situs konservasi di distrik Dili, memiliki beberapa danau yang berubah menjadi merah pada waktu-waktu tertentu dalam setahun karena jenis alga tertentu. Kawasan lahan basah ini memiliki makna budaya dan politik bagi masyarakat Timor Timur.
11. Dili ditetapkan sebagai “ Kota Damai ” pada tahun 2008. Horta membuat pengumuman tersebut selama acara pembangunan perdamaian untuk pemuda berisiko yang diadakan di distrik tersebut tahun itu.
(*)