Penulis
Intisari-Online.com – Pandemi Covid-19 ditambah lagi banjir bandang menyerang negara kecil yang merdeka penuh pada 20 Mei 2002 ini.
Kejadian yang memporak-porandakan negara Timor Leste itu bahkan makin membuat ekonomi negara itu semakin terpuruk.
Tidak hanya itu, bahkan sempat terdengar rumor negara ini ingin kembali ke pangkuan NKRI.
Dengan cepat, kabar itu ditepis!
Ternyata kabar itu hanyalah kabar hoax alias kabar bohong.
Namun, meskipun hanya kabar bohong, banyak pihak yang menanggapi dengan serius, bahkan memberikan pernyataan termasuk dari pihak Timor Leste sendiri.
Hal itu terjadi karena Timor Leste terus-terusan diterpa dengan isu soal kondisi ekonomi yang gonjang-ganjing, serta kemiskinan yang merajalela.
Beberapa lembaga luar negeri bahkan menyebutkan bahwa Timor Leste adalah negara yang berada di ambang kebangkrutan.
Tambang minyak utama Timor Leste, Bayu-Undan, terancam kering pada tahun 2022, inilah yang menyebabkan makin terpuruknya negara ini.
Timor Leste sendiri tidak memiliki pengganti sebagai sumber penghasilan yang memadai jika ini membuat mereka bangkrut tahun 2027.
Oleh karena itulah rumor pun makin santer tentang rakyatnya yang menginginkan kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan cepat pihak Timor Leste menanggapi isu tersebut.
Melansir Pos Kupang, Kamis (10/9/20200), Konsul Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) di Kupang NTT, Jesuino Dos Reis Matos C., menyampaikan hal tersebut.
Zito, panggilan konsul tersebut, mengatakan dan menegaskan bahwa negara itu tidak akan pernah bergabung kembali dengan Indonesia.
Dia juga membantah bahwa rakyatnya memilih untuk kembali bergabung dengan Indonesia.
Secara terang-terangan Zito mengatakan hal tersebut, karena dia menyebut bahwa Timor Leste adalah negara yang sudah merdeka.
Justru Timor Leste sedang memiliki proyek baru untuk membangkitkan negara, menurut Zito.
Menurutnya, infrastruktur jalan dari ibukota Dili ke distrik-distrik hingga desa-desa sudah berjalan dengan bagus, dengan proyek aspal, listrik, dan air bersih dikerjakan oleh pemerintah Timor Leste.
Tidak hanya itu, semua kabel listrik dengan tegangan tinggi pun sudah diberi pengaman supaya aman ketika cuaca buruk.
Kalaupun terjadi pemadaman listrik, itu hanyalah pemeliharaan atau pemadaman untuk menghindari pohon yang tumbang mengenai jalan.
Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, pemerintah juga memberikan perhatian pada masyarakat dan mengucurkan dana untuk membantu daya beli masyarakat.
Timor Leste juga terus memperkenalkan sektor pariwisatanya yang luar biasa.
Sektor pariwisata Timor Leste, bahkan NTT, menurutnya, perlu dikemas secara tradisional, karena wisatawan yang datang ingin menikmati keindahan surga.
Dari data UNDP dan Bank Dunia, Timor Leste berada di urutan 152 dari 162 negara termiskin di dunia.
Kekuatan militer negara itu tidak masuk ke dalam daftar negara dengan kekuatan militer yang mumpuni.
Timor Leste juga terjebak dalam rumor, meski memiliki simpanan uang besar, namun negara itu bisa runtuh dalam 10 tahun ke depan.
Timor Leste pada mulanya menjadi bagian dari Indonesia, namun memilih melepaskan diri sejak 1999, dan secara resmi dinyatakan merdeka melalui referendum tahun 2002.
Bahkan setelah bertahun-tahun merdeka, Timor Leste masih saja memiliki masalah kemiskinan yang belum kunjung tuntas, yang berusaha diselesaikan Xanana Gusmao.
Dengan percaya diri, Gusmao menyatakan bahwa Timor Leste akan keluar dari lingkaran kemiskinan dengan tangannya sendiri. (Afif Khoirul M.)
Baca Juga: Fakta Perbatasan Indonesia Timor Leste, Ada Patung Soekarno yang Jadi Daya Tarik Wisata
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari