Find Us On Social Media :

Pantas Saja Taliban yang Tak Seberapa Berhasil Kuasai Afghanistan Kalahkan AS Hanya dalam 10 Hari, Ternyata Terapkan Strategi Perang yang Buat Nazi Kuasai Eropa Ini

By Maymunah Nasution, Jumat, 20 Agustus 2021 | 14:28 WIB

Pasukan Taliban di Afghanistan.

Intisari-online.com - Kekuatan Taliban yang berhasil menguasai Afghanistan mengejutkan dunia, terutama Amerika Serikat (AS).

AS bagaikan kecolongan karena usaha menjaga Afghanistan 20 tahun dari Taliban hancur hanya dalam 10 hari saja.

Padahal AS sudah berinvestasi sangat banyak untuk Afghanistan, baik uang, tenaga dan waktu.

Hanya 4 bulan sejak Presiden Biden umumkan ia akan menarik pasukan AS dari Afghanistan, Taliban sudah menguasai pusat Kabul, kurang dari 20 tahun sejak kelompok diasingkan dari kekuatannya oleh pasukan NATO.

Baca Juga: Beda Sikap dari Presiden yang Pengecut, Wapres Afghanistan Justru Diam-diam Kumpulkan Pasukan Terlatih untuk Melawan Taliban, 'Saya Tidak Akan Mati Sebelum Menghancurkan Taliban'

Sedikit yang mengantisipasi hal ini bisa terjadi sangat cepat.

Sementara ada peringatan kebangkitan Taliban ketika penarikan militer AS, minggu lalu telah menunjukkan Taliban mencapai tempat-tempat penting hanya dalam 10 hari.

Pasukan Afghanistan, dilatih besar-besaran oleh pasukan AS tapi hancur karena korupsi, tidak mampu mendorong mundur Taliban.

Bahkan pasukan Afghanistan banyak yang langsung melarikan diri tanpa menembakkan tembakan satupun.

Baca Juga: Bikin Kaget Pemberontak Taliban! Kisah Sniper yang Tugas di Afghanistan dan Berhasil ‘Bungkam’ Penembak Senapan Mesin Taliban dari Jarak 2.475 Meter, Rekor!

Lantas apa strategi Taliban bisa menang dengan cepat?

Rupanya mereka menerapkan strategi yang dulunya dipakai oleh Nazi menguasai Eropa.

Blitzkrieg

Strategi itu bernama Blitzkrieg atau 'perang kilat', yang dulunya dilakukan oleh Nazi untuk menguasai Eropa.

Baca Juga: Janji Lindungi Hak Perempuan, Gubernur Wanita Pertama Afghanistan Justru Ditangkap Taliban

Melansir Foreign Affairs, ide Blitzkrieg lahir di Jerman setelah kegagalan dari Sekutu atau Jerman untuk menembus Front Barat tahun 1915 dan 1916, dan mereka berhasil memperbaiki strategi perang mereka setelah pecahnya perang sipil di Spanyil.

Sementara beberapa konsep panduan Blitzkrieg dicoba di Ethiopia, hasilnya tidak konklusif.

Blitzkrieg diusulkan oleh jenderal Prussia, Carl won Clausewitz dengan prinsip konsentrasi, yaitu mengkonsentrasikan pasukan melawan musuh dan membuat serangan tunggal melawan target yang dipilih hati-hati.

Strategi ini terbukti lebih efektif daripada menyebarkan pasukan tersebut.

Baca Juga: Biografi Mullah Baradar, Pendiri Taliban yang Digadang-gadang sebagai Kandidat Kuat Presiden Baru Afghanistan

Setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia I, pemimpin militer Jerman memutuskan kekurangan pergerakan, manuver pasukan dan taktik fleksibel telah membuat mereka kalah.

Fokus medan perang yang terus berpindah ini adalah bagian dari respon terhadap sumber daya militer dan pasukan Jerman yang terbatas, hasil dari sanksi yang mereka dapatkan dari Perjanjian Versailles.

Jerman menerapkan taktik ini pada Perang Sipil Spanyol tahun 1936 dan serangan Polandia tahun 1939, termasuk gabungan serangan udara dan darat dan penggunaan tank Panzer untuk dengan cepat menghancurkan pasukan Polandia yang tidak dipersenjatai dengan baik.

Kemudian April 1940, Jerman menyerang Norwegia yang netral, meraih ibukotanya, Oslo, dan juga pelabuhan utama negara itu dengan rangkaian serangan mengejutkan.

Baca Juga: Dijuluki 'Kendaraan Infanteri Paling Signifikan Dalam Sejarah Perang', Kendaraan Tempur Legendaris Ini Terpinggirkan di Negeri Asalnya Tapi Masih Sangat Diandalkan TNI AD

Pada Mei 1940 Jerman menyerang Belgia, Belanda dan Perancis yang mana saat itu pasukan Jerman menggunakan gabungan pasukan tank, infanteri bergerak dan pasukan artileri untuk bergerak masuk ke hutan Ardennes dan segera masuk ke wilayah pertahanan Sekutu.

Dengan dukungan udara dari pasukan angkatan udara Jerman dan memanfaatkan komunikasi radio untuk mengkoordinasikan strategi, Jerman masuk melewati utara Perancis dan ke Terusan Inggris, mendorong Pasukan Ekspedisi Inggris masuk ke dalam wilayah kantong sekitar Dunkirk.

Blitzkrieg sudah membuat Jerman menguasai sebagian besar Eropa, kecuali Uni Soviet, karena musim dingin yang ekstrim saat mereka berusaha masuk ke Uni Soviet saat itu.

Begitulah tentang Blitzkrieg, Taliban menggunakan taktik itu kemudian menggabungkan dengan kekuatan senjata mereka.

Baca Juga: Blitzkrieg, Serangan Kilat Legendaris Jerman yang Bikin Prancis Mengakui Kehebatan Jerman

Berikut adalah beberapa daftar senjata yang dipakai oleh Taliban, mengutip Hindustan Times.

1. Pasukan Taliban terlihat berkeliling dengan senjata api dan kendaraan yang diberikan AS kepada pasukan Afghanistan.

Beberapa video telah menunjukkan mereka menggunakan serangan helikopter canggih UH-60 Black Hawk.

2. Ketegangan juga menangkap dan menduduki kediaman panglima perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum, yang telah melawan kelompok Sunni Pashtun selama berpuluh-puluh tahun.

Baca Juga: Kekayaan Taliban Rp 23 Triliun pada Tahun Lalu, Ternyata Pendapatannya Berasal dari 7 Sumber Ini, Termasuk Sumbangan Amal Internasional

3. Beberapa pejuang Taliban juga tampak menjual AK-47 buatan Rusia untuk senapan AS.

Mereka tampak membawa karbin M4 dan senapan M16 yang dicuri dari pasukan bersenjata Afghanistan.

4. Rekam jejak pasukan Afghanistan menyerah di sebelah utara kota Kunduz tunjukkan senjata militer diisi dengan senjata berat dan senapan artileri di tangan peringkat dan data warga.

5. Di kota Farah, prajurit berpatroli di mobil yang ditandai dengan elang memakan ular, logo resmi pasukan mata-mata Afghanistan.

Baca Juga: Tinggalkan Jutaan Rakyatnya di Bawah Kekuasaan Taliban, Presiden Afghanistan Malah Kabur Pakai Helikopter yang Dipenuh Uang Rp2,4 Triliun, Rusia Punya Bukti Kuat ini

6. Di antara peralatan lain, prajurit Taliban mendapatkan humvee, senjata kecil dan senapan ringan, serta drone setinggi bahu yang bisa menjadi pelontar granat.

7. Taliban juga meraih kontrol helikopter Mi-24 oleh India untuk Afghanistan.

Beberapa prajurit difoto berdiri di samping gergaji ketika kota Kunduz jatuh.

Rotor belati dari helikopter yang digunakan untuk menyerang itu juga hilang di foto tersebut, menunjukkan pasukan Afghanistan mengambilnya guna mencegah Taliban menggunakannya.

Baca Juga: Pantas Saja Afghanistan Bisa Kuasai dalam Sekejab Mata, Ternyata Pejuang Taliban Dipersenjatai Peralatan Militer Amerika Super Lengkap, Bak Seperti Pasukan Khusus Dunia!