Find Us On Social Media :

Pantas Saja Taliban yang Tak Seberapa Berhasil Kuasai Afghanistan Kalahkan AS Hanya dalam 10 Hari, Ternyata Terapkan Strategi Perang yang Buat Nazi Kuasai Eropa Ini

By Maymunah Nasution, Jumat, 20 Agustus 2021 | 14:28 WIB

Pasukan Taliban di Afghanistan.

Setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia I, pemimpin militer Jerman memutuskan kekurangan pergerakan, manuver pasukan dan taktik fleksibel telah membuat mereka kalah.

Fokus medan perang yang terus berpindah ini adalah bagian dari respon terhadap sumber daya militer dan pasukan Jerman yang terbatas, hasil dari sanksi yang mereka dapatkan dari Perjanjian Versailles.

Jerman menerapkan taktik ini pada Perang Sipil Spanyol tahun 1936 dan serangan Polandia tahun 1939, termasuk gabungan serangan udara dan darat dan penggunaan tank Panzer untuk dengan cepat menghancurkan pasukan Polandia yang tidak dipersenjatai dengan baik.

Kemudian April 1940, Jerman menyerang Norwegia yang netral, meraih ibukotanya, Oslo, dan juga pelabuhan utama negara itu dengan rangkaian serangan mengejutkan.

Baca Juga: Dijuluki 'Kendaraan Infanteri Paling Signifikan Dalam Sejarah Perang', Kendaraan Tempur Legendaris Ini Terpinggirkan di Negeri Asalnya Tapi Masih Sangat Diandalkan TNI AD

Pada Mei 1940 Jerman menyerang Belgia, Belanda dan Perancis yang mana saat itu pasukan Jerman menggunakan gabungan pasukan tank, infanteri bergerak dan pasukan artileri untuk bergerak masuk ke hutan Ardennes dan segera masuk ke wilayah pertahanan Sekutu.

Dengan dukungan udara dari pasukan angkatan udara Jerman dan memanfaatkan komunikasi radio untuk mengkoordinasikan strategi, Jerman masuk melewati utara Perancis dan ke Terusan Inggris, mendorong Pasukan Ekspedisi Inggris masuk ke dalam wilayah kantong sekitar Dunkirk.

Blitzkrieg sudah membuat Jerman menguasai sebagian besar Eropa, kecuali Uni Soviet, karena musim dingin yang ekstrim saat mereka berusaha masuk ke Uni Soviet saat itu.

Begitulah tentang Blitzkrieg, Taliban menggunakan taktik itu kemudian menggabungkan dengan kekuatan senjata mereka.

Baca Juga: Blitzkrieg, Serangan Kilat Legendaris Jerman yang Bikin Prancis Mengakui Kehebatan Jerman