Penulis
Intisari-Online.com -Setelah kembali menguasai Afghanistan, Taliban menjanjikan mereka akan berperilaku berbeda secara positif terhadap warga Afghanistan kali ini.
Janji-janji Taliban ini diumumkan untuk meyakinkan warga yang ketakutan, karena reputasi masa lalu mereka sehingga hanya yang sedikit mempercayainya.
Juru bicara Zabihullah Mujahid pada Selasa (17/8/2021) mengatakan, janji Taliban yang pertama adalah menghormati hak-hak perempuan, sehingga boleh bekerja dan belajar.
Namun, ia menekankan, hak-hak perempuan Afghanistan akan ditentukan oleh hukum versi Taliban.
Meski demikian, seorang gubernur wanita pertama Afghanistan dilaporkan ditangkap.
Mengutip laporan lokal, Times of India melaporkan, seorang gubernur wanita di Afghanistan, Salima Mazari, telah ditahan oleh Taliban.
Selain itu, wartawan TV Afghanistan Nadia Momand juga mentweet, Mazari dilaporkan telah ditangkap oleh Taliban, dan menyerukan pembebasannya.
Mazari (40), merupakan gubernur Distrik Charkint di Afghanistan utara, yang berpenduduk lebih dari 30.000 orang.
Menurut The Guardian, Mazari telah merekrut dan melatih militan anti-Taliban untuk berperang melawan pemberontak sejak 2019.
Mazari lahir di Iran pada 1980 ketika keluarganya melarikan diri dari Perang Soviet di Afghanistan.
Dia kembali ke negara itu beberapa dekade kemudian.
Pada tahun 2018, Mazari diangkat menjadi gubernur di distrik Charkint.
Hal itu menjadikannya sebagai salah satu gubernur wanita pertama di kancah politik yang didominasi pria.
Mazari telah menjadi kekuatan aktif dalam perang melawan Taliban.
Kepada The Guardian awal bulan ini, Mazari mengatakan, "Kadang-kadang saya di kantor di Charkint, dan lain waktu saya harus mengambil senjata dan bergabung dalam pertempuran."
Pada minggu pertama Agustus 2021, setengah dari distrik Mazari sudah berada di bawah kekuasaan Taliban.
Tetapi, dia telah merekrut 600 penduduk setempat untuk menopang pertahanan di distrik tersebut, menurut AFP, Kamis (19/8/2021).
Banyak dari penduduk setempat itu adalah petani yang menjual ternak mereka untuk membeli senjata, kata Mazari kepada AFP.