Padahal junta militer menyebut diri mereka sebagai "pengasuh pemerintah" tapi justru melakukan cara apapun untuk melawan gerakan anti-kudeta.
Ini juga mendemonstrasikan jika perlawanan warga masih belum selesai.
Wilayah Sagaing di barat laut Myanmar telah menjadi pusat perjuangan pasukan anti-kudeta.
Hal ini dilakukan sejak pemerintahan bayangan National Unity Government (NUG) mengumumkan pembentukan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) awal Mei lalu.
Baca Juga: Ini Negara ASEAN yang Memiliki Iklim Subtropis, Tapi Cuma Sebagian Wilayah Negaranya Saja
Pasukan itu dibentuk untuk melawan militer dan membangun pondasi dari masa depan Tentara Federal.
Sejak itu, kelompok milisi sipil telah bermunculan di semua bagian negara itu, dan beberapa telah meluncurkan serangan mematikan kepada pasukan junta dengan senjata darurat dan senapan berburu rakitan.
Sementara beberapa mengadopsi moniker PDF, aksi mereka semua hampir bersifat lokal dan tidak terkoordinasi.
Namun NUG yang termasuk aktivis politik, organisasi etnis minoritas dan anggota partai Aung San Suu Kyi pemimpin Myanmar, tampak sudah siap dengan gejolak nasional.