Find Us On Social Media :

Terletak di Laut Timur Indonesia, Ladang Gas Terbesar di Asia Tenggara Milik Indonesia Ini Justru Terancam Ikut Membeku dan Tidak Laku Seperti Natuna, Hal Tak Masuk Akal Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Senin, 26 Juli 2021 | 21:27 WIB

Fasilitas gas alam Masela di Laut Arafura

Simpanan sebanyak itu berada di Laut Arafura yang terpencil, menyebabkan gas harus dihargai USD 6 per Million British Thermal Units (MBTU) atau lebih agar layak secara ekonomi.

Analisis komparatif dari berbagai proyek LNG yang dibagikan di antara para eksekutif industri menunukkan Masela berada di ujung paling atas dari kurva biaya.

Titik impasnya sendiri mencapai USD 7,85 sampai USD 8 per MBTU.

Baca Juga: Kutub Utara Jadi Rebutan, Diam-diam Amerika, Rusia dan China Kirim Kapal Perang ke Sana, Incar Harta Menjanjikan Ini

Serta permintaan domestik akan terus meningkat untuk gas alam karena sifatnya yang lebih bersih dari batu bara dan kini mengisi 18% dari campuran energi.

Konsumsi gas di Indonesia masih terbilang tinggi meskipun di tengah pandemi Covid-19, dengan data tahun lalu masih mencapai 2.8 juta ton, turun sedikit dibandingkan tahun 2019.

Pemerintah Indonesia baru-baru ini membatasi harga gas alam yang dijual ke pembangkit listrik yang dikelola PLN, sebesar USD 6 per MBTU.

Tujuannya adalah untuk mengurangi subsidi, dengan saat ini PLN membayar USD 8.4 per MBTU.

Baca Juga: Inilah George Soros, Sang Milyader Yunani, Biang Kerok Krisis di Asia, Bahkan Pernah Runtuhkan Ekonomi Indonesia Hingga Diambang Kebangkrutan