Kesenjangan Sosial Makin Tinggi, Jumlah Orang Kaya dan Sangat Kaya Indonesia Terus Menambah di Tengah Pandemi, Bagaimana dengan Warga Miskin?

Maymunah Nasution

Editor

Ilustrasi  orang kaya
Ilustrasi orang kaya

Intisari-online.com -Indonesia tengah memberlakukan pembatasan pergerakan masyarakat atau PPKM darurat guna membatasi pergerakan masyarakat agar tidak terjadi penularan Covid-19 semakin luas.

Setiap kali pemerintah memberlakukan pembatasan sosial, banyak masyarakat yang terpecah antara mendukung atau menentang peraturan pemerintah.

Para pekerja sektor non-esensial antara harus melaksanakan working from home (WFH), banyak juga yang harus kehilangan pekerjaan mereka.

Hal ini menyebabkan ekonomi Indonesia terganggu.

Baca Juga: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Menengah ke Bawah, Media Dari Negara Pemberi Utang Terbanyak ke Indonesia Ini Malah Bocorkan Kondisi Ekonomi Indonesia

Mengutip Kompas.com dari data BPS, dikatakan bahwa jumlah penduduk miskin Indonesia September 2020 lalu mencapai 27,55 juta orang.

Angka itu bertambah 2.76 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan secara persentase nilainya adalah 10,19%.

Indonesia sempat mencatat prestasi gemilang dengan terjadi tren penurunan angka kemiskinan tahun 2019 lalu.

Namun tren itu berhenti, karena pada kuartal 1 tahun 2020, dampak pandemi Covid-19 mulai terasa.

Baca Juga: Akankah Orang Timor Leste Kehilangan Harapan, Setelah Berubah dari Kesuksesan Demokrasi Jadi Negara Minyak yang Gagal?

Penduduk miskin jumlahnya bertambah lagi menjadi 9.78%.

Hal ini merupakan efek berantai dari banyak perusahaan memotong pendapatan karyawannya, tapi masyarakat yang berada dalam lapisan bawah terdampak lebih besar dibandingkan dengan lapisan atas.

"Misal waktu itu disampaikan untuk lapisan bawah, tujuh dari 10 responden mengaku pendapatan turun, sementara kelompok atas hanya tiga dr 10 responden, dan ini (pandemi Covid-19) menyebabkan penurunan dari seluruh lapisan masyarakat," kata Kepala BPS Suhariyanto ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Senin (15/2/2021).

Kondisi diperburuk dengan perputaran uang yang macet, menyebabkan laju inflasi umum sangat rendah.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Turun Kelas Jadi Negara Menengah ke Bawah, Indonesia Terancam Bunga Utangnya Menggunung, Belum Lagi Dampak Pandemi Makin Mengkhawatirkan

Pandemi telah memukul dari sisi penawaran dan permintaan, sehingga banyak komoditas yang mengalami penurunan harga, contohnya beras, ayam ras dan telur ayam ras.

Orang kaya dan sangat kaya

Di sisi lain, pandemi Covid-19 menunjukkan jika jumlah penduduk kaya dan super kaya di Indonesia meningkat.

Dikutip dari kontan.co.id mengutip dari data lembaga keuangan Credit Suisse, pada tahun 2020 ini ada 171.740 penduduk Indonesia dengan kekayaan bersih USD 1 Juta.

Baca Juga: 'Kebalnya' Minta Ampun, Negara Ini 'Adem Ayem' Saja Meski Jadi Tujuan Utama Orang Kaya India yang Kabur dari Serbuan Varian Delta di Negaranya, Ternyata Ini yang Membedakannya dengan Indonesia

Angka ini meningkat 61.69% secara year on year dari jumlah tahun 2019 yang hanya 106.215 orang, dan meningkat dari jumlah tahun 2014 yang hanya 98.487.

Kemudian orang Indonesia dengan kekayaan lebih dari USD 100 juta atau orang sangat kaya tahun 2020 ada sebanyak 417 orang, meningkat 22,29% yoy dari tahun 2019.

“Kami melakukan perhitungan dengan pendekatan berbasis regresi untuk 144 negara di dunia. Regresi terpisah dijalankan untuk meneliti aset keuangan serta aset dan kewajiban non-keuangan,” ujar lembaga tersebut dalam laporannya, seperti dikutip Senin (12/7).

Sedikit perbedaan di Indonesia menggunakan sistem survei, bukan data HBS, karena survei lebih akurat.

Baca Juga: Terletak di Dekat Dubai, Inilah Pulau Miniatur Dunia yang Konon Menjadi Daratan Baru Jika Kiamat Terjadi?

Bagi ekonom senior INDEF Faisal Basri, hal ini kontras, terlebih pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian gonjang-ganjing dan jatuh ke dalam jurang resesi.

“Pandemi ini mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot (kontraksi). Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas US$ 1 juta juga naik tajam sebesar 61,7%,” ujar Faisal dalam laman Twitter pribadinya, @FaisalBasri seperti dikutip Senin (12/7).

Menyiasati kesenjangan ini, ekonom Awalil Rizky memaparkan analisis serupa di akun Twitter pribadinya.

Ia menyebutkan, data itu juga harus dibandingkan dengan data pengeluaran penduduk yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Banyak Orang Kaya di Israel yang Memilih Kabur dari NegaranyaGegara Ketakutan,LaluSiapa Kini Orang Terkaya di Israel?

Angka ini memang tidak menutup kemungkinan jika memang ada indikasi bahwa kelompok penduduk kaya dan sangat kaya bertambah kekayaan selama pandemi Covid-19.

Selanjutnya ia menyebut hal ini bisa jadi salah satu pertimbangan otoritas dalam mengambil kebijakan.

Salah satu contohnya adalah terkait pajak.

Artikel Terkait