Find Us On Social Media :

Terletak di Laut Timur Indonesia, Ladang Gas Terbesar di Asia Tenggara Milik Indonesia Ini Justru Terancam Ikut Membeku dan Tidak Laku Seperti Natuna, Hal Tak Masuk Akal Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Senin, 26 Juli 2021 | 21:27 WIB

Fasilitas gas alam Masela di Laut Arafura

SKK Migas telah memberi tenggat waktu bagi Shell sampai akhir tahun guna menemukan pembeli.

Namun Shell sendiri kesulitan karena kondisi lesu di tengah pandemi Covid-19, mengingat dampak besar yang ditimbulkan pandemi terhadap ekonomi Indonesia dan investasi asing baru.

Salah satu sumber yang paham masalah saat ini menyebut, jika sampai akhir tahun belum menemukan investor baru, Inpex harus mereview seluruh proyek.

"Sangatlah penting memiliki mitra untuk berbagi biaya produksi, jika tidak mereka harus membayarnya sendiri."

Baca Juga: Selama Ini Dikabarkan China Ingin Menguasainya Karena Cadangan Minyaknya, Sebenarnya Segini Cadangan Migas yang Melimpah di Laut China Selatan dan Siapa yang Sebenarnya Bisa Menggunakannya

Meskipun optimis, analis yakin Inpex akhirnya harus menunda proyek Masela ketika mereka telah mengamankan persetujuan penilaian dampak lingkungan (Amdal) dan bertemu komitmen lain di bawah kontraknya.

"Apa yang akan dilakukan pemerintah jika sampai keadaan itu," tanya salah satu sumber industri di Jakarta.

Untuk saat ini ia mengatakan, "Inpex harus terlihat berupaya mempertahankan nilai ladang gas tersebut.

"Mereka tidak dapat menguasai situasinya sedang memburuk, pemegang saham tidak akan bahagia."

Baca Juga: Bukan Perkara Ikan, Duterte Tahu Betul Kepentingan China di Laut China Selatan Meski Selama Ini Hanya Diam, Sebut-sebut Perjanjian yang Jika Dilanggar China Ia Akan Kirim Kapalnya Paling Canggih