Pada 2014, Gedung Putih, mengakui bahwa mereka menggunakan program vaksinasi palsu sebagai operasi mata-mata.
Melalui CIA, seperti diakui oleh Lisa Monaco (penasihat Presiden Obama), Amerika Serikat menggunakan data genetik yang diperoleh melalui program vaksin.
Pengakuan tersebut, menurut BBC, juga kemudian diiringi dengan pengumuman berhentinya program spionase melalui vaksinasi palsu.
Alasannya bukan karena perasaan bersalah terhadap warga Pakistan, yang kini begitu trauma dengan program vaksinasi, melainkan karena desakan dari kalangan tenaga medis profesional.
Lalu, apa sebenarnya tujuan utama dari pengambilan data genetik yang ditutupi oleh program vaksinasi palsu tersebut?
Ternyata semuanya dilakukan demi satu nama yang selama bertahun-tahun menjadi musuh besar Amerika Serikat.
Ya, siapa lagi musuh terbesar pemerintah dan militer negeri Paman Sam kalau bukan Osama Bin Laden.
Melalui CIA, AS kemudian menjalan program vakinasi palsu di Pakistan demi memburu DNA Osama.