Find Us On Social Media :

Memanas, Beijing Usir Kapal Perusak AS di Laut China Selatan hingga Kirim 'Shandong' Kapal Induk Buatannya Sendiri

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 12 Juli 2021 | 17:56 WIB

Xi Jinping

Pada 12 Juli 2016, Pengadilan Arbitrase di Den Haag menolak klaim China di Laut China Selatan.

Pengadilan menambahkan, China telah mengganggu hak penangkapan ikan tradisional Filipina di Scarborough Shoal dan melanggar hak kedaulatan Filipina dengan mengeksplorasi minyak dan gas di dekat Reed Bank.

Sementara itu, pada Minggu (11/7/2021), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa kebebasan laut adalah kepentingan abadi semua negara.

Ada alasan mengapa wilayah tertentu di Laut Cina Selatan sangat diperebutkan.

Baca Juga: Bukan China Apalagi Amerika, Siapa Sangka Justru Negara Kecil Ini yang Memberikan Utang Paling Banyak Pada Indonesia, Berikut 10 Negara Pemberi Utang ke Indonesia

Diperkirakan ada 11 miliar barel minyak yang menunggu untuk disadap di sana dan cadangan gas alam yang melimpah.

Sementara banyak negara mengklaim ladang petrokimia yang luas di bawah Laut Cina Selatan, termasuk Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam, hanya China yang memiliki kekuatan ekonomi dan militer untuk membangun pulau buatan di sana – dan kemudian melakukan militerisasi pulau-pulau dengan puluhan tentara.

Dilansir dari wearethemighty.com, Kamis (8/7/2021), pasukan militer terbaru yang dikirim China ke wilayah tersebut adalah yang pertama bagi Partai Komunis China: kapal induk buatannya sendiri, Shandong.

Baca Juga: Jadi Musuh Bebuyutan China, Amerika Sudah Lampaui Zaman dengan Lakukan Spionase Menggunakan Drone Supersonik Rahasia pada 1960-an