Tujuannya adalah untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius, diberitakan Kompas.com, Selasa (9/3/2021).
Berdasarkan uji klinis fase 3 di Indonesia menunjukkan efikasi vaksin Sinovac ini sebesar 65,3 persen.
Ada beberapa efek samping dari vaksin Sinovac. Di antaranya nyeri di sekitar bekas suntikan, gatal, dan mengantuk.
Di Indonesia, suntikan vaksin Sinovac diprioritaskan pada orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun. Serta kelompok lanjut usia di atas 60 tahun.
Dan hingga saat ini vaksin Sinovac dianggap manjur mengatasi virus corona varian dari Inggris.
Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh perusahaan vaksin asal Inggris bersama ilmuwan di University of Oxford.
Beda dengan vaksin Sinovac, tujuan vaksin AstraZeneca adalah untuk menghidari kemungkinan infeksi parah terhadap manusia.
Efikasi vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan 64,1 persen setelah satu dosis suntikan, dan 70,4 persen setelah suntikan kedua.
Efek samping vaksin AstraZeneca, menurut catatan yang dilaporkan, sebagian besar memberi reaksi ringan hingga sedang.
Antara lain seperti nyeri, gatal atau memar pada bekas suntikan.
Selain itu, ada rasa lelah, menggigil, demam, sakit kepala, mual dan lain sebagainya.