Find Us On Social Media :

'Saya Terlalu Sibuk untuk Mati', Kisah Kehidupan Agen Ganda Josephine Baker, Bintang Muda yang Jadi Mata-mata, Tulis Catatan di Selembar Kertas dan Diselipkannya di Bagian Paling Pribadi Miliknya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 1 Juli 2021 | 14:00 WIB

Josephine Baker, kisah kehidupan gandanya sebagai mata-mata.

Di tempat ini, dia menyewa sebuah puri dan menyembunyikan pengungsi dan anggota Perlawanan Prancis di rumah barunya itu.

Pada November 1940, Abtey dan Baker bekerja sama untuk menyelundupkan dokumen kepada Jenderal Charles de Gaulle dan Pemerintah Prancis Merdeka di pengasingan di London.

Informasi yang telah dikumpulkan oleh Perlawanan Prancis tentang tentara Jerman di Prancis ditranskripsikan dengan tinta tak terlihat ke lembaran musik Baker, sementara foto-foto penting disematkan di bawah pakaian Josephine.

Mengaku akan memulai tur Amerika Selatan, Baker dan Abtey berencana untuk pergi ke London melalui Portugal yang netral.

Namun, untuk melakukannya, mereka terlebih dahulu harus melintasi perbatasan Spanyol.

Meskipun ini awalnya menimbulkan kekhawatiran bagi anggota Perlawanan dan Jacques Abtey,  yang menyamar sebagai instruktur balet Josephine, penjaga perbatasan Spanyol dan polisi Jerman begitu terpikat oleh Josephine.

Oleh karena itu, pasangan itu akhirnya tidak memiliki masalah melintasi perbatasan dan dokumen benar-benar tidak terdeteksi oleh polisi Jerman.

Saat Josephine berada di Portugal dan Spanyol dalam perjalanan bisnis ini, dia juga melanjutkan pekerjaan spionasenya di pesta kedutaan, mendapatkan detail tentang pergerakan pasukan Axis.

Alih-alih menulis catatan di lengannya, dia akan menulis catatan di selembar kertas dan menempelkannya ke bra dengan peniti.

Baca Juga: Bawa Tarian Indonesia Mendunia, Mata Hari Sang Mata-mata Ganda Tersohor dalam PD I Dipuja-puja hingga Berakhir Tragis, Foto-foto Berwarnanya Buktikan Betapa Memesona Dirinya