Find Us On Social Media :

Sibuk 'Men-Saddam Hussein-kan' China Lewat Teori Kebocoran Lab, AS Bak Lupa dengan Dosa Markas Senjata Biologisnya Ini, Puluhan Nyawa Lenyap Seketika dengan Penyebab 'Tak Diketahui'

By Maymunah Nasution, Rabu, 30 Juni 2021 | 16:16 WIB

Laboratorium militer AS Fort Detrick yang ditutup tahun 2019 sebelum wabah Covid-19 menyerang

Intisari-online.com - Dunia selama ini menyalahkan dan menuding China sebagai dedengkot penyebar virus Corona.

Namun tampaknya AS juga mendapatkan tuduhan yang sama.

Dikutip dari Global Times, AS memiliki banyak laboratorium biologi di 25 negara dan wilayah di sepanjang Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara, dan bekas-bekas negara Soviet.

Di Ukraina saja sudah ada 16 laboratorium milik AS.

Baca Juga: 'Takut Lebih Banyak Kotorannya Tergali', AS Disebut Mati-matian Tutupi Laboratorium Penyimpan 'Patogen yang Sangat Patogen' Miliknya, Covid-19 Bisa Berawal dari Sana?

Beberapa laboratorium ini telah melihat wabah campak skala besar dan penyakit menular berbahaya lainnya, menurut laporan media.

Komunitas internasional telah berulang kali mengatakan kekhawatiran atas aktivitas militerisasi biologis AS di negara lain.

Pada Oktober 2020, Deputi Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, mengatakan jika aktivitas penelitian di laboratorium anggota Persemakmuran Negara Independen telah membuat khawatir.

AS tidak hanya membangun bio-lab di negara-negara itu, tapi juga mencoba meakukannya di seluruh dunia.

Baca Juga: Tertutup Rapat Di Balik Bangunan Beton Bergaya Bunker, Rahasia Laboratorium Wuhan Diungkap oleh Satu-satunya Peneliti Asing di Sana, 'Jika Orang Sakit, Saya Berasumsi Bahwa Saya Juga Sakit'

Namun, riset mereka kurang transparan dan menantang aturan komunitas internasional serta organisasi internasional.

Anatoly Tsyganok, anggota koresponden Akademi Ilmu Militer Rusia dan anggota Fakultas Politik Dunia di Universitas Lomonosov Moscow State mengatakan jika tes senjata biologi dan bakteriologi di teritori AS telah dilarang oleh Kongres AS.

Ia mengatakan jika militer AS telah dan masih melakukan tes tersebut di Georgia.

Hal tersebut dilakukan di bawah penyamaran menyediakan orang sakit dengan berbagai vaksin terapi yang dilakukan oleh militer AS dan kontraktor swasta AS di Richard Lugar Center for Public Health Research, ujar Tsyganok.

Baca Juga: Tak Terima Tuduhan Intelijen AS Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan, China Malah Tuduh Covid-19 Aslinya Berasal dari Amerika, Sambil Sodorkan Bukti Ini

Pada Desember 2015, 30 pasien di pusat penelitian yang dirawat untuk hepatitis C meninggal, 24 dari mereka meninggal di hari yang sama, dan penyebab kematiannya disebut 'tidak diketahui' menurut Tsyganok dan portal berita Rusia.

Penduduk di sekitar laboratorium ini sering mengeluhkan masalah kesehatan.

Jurnalis Bulgaria Dilyana Gaytandzhieva mempublikasi cerita mengenai Lugar awal 2018 lalu, dalam wawancaranya untuk laporan itu, kebanyakan penduduk di sekitar tempat itu menderita sakit kepala, pusing dan tekanan darah tinggi.

Mereka juga mengatakan ada asap hitam dari laboratorium tersebut.

Baca Juga: Dipercaya Bawa Rahasia Besar Soal Covid-19, Inilah Pejabat China yang Secara Rahasia Membelot Ke Amerika, China Sampai Dituduh Bikin Rekayasa Ini untuk Meyakinkan Dunia

Sejak 2003, ratusan insiden melibatkan kontak tidak sengaja dengan patogen mematikan terjadi di bio-lab AS baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Hal ini bisa menyebabkan kontak langsung terinfeksi, dan bisa menyebarkan virus ke komunitas mereka dan menyebabkan epidemi.

Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Alam Rusia Armais Kamalov mengatakan dalam wawancara dengan TASS awal Juni lalu jika perkembangan virus buatan sebagai senjata biologi seharusnya menjadi subyek larangan dunia sama halnya tes nuklir.

Ia menggunakan lab AS di Georgia dan Armenia sebagai contoh.

Baca Juga: Selidiki Asal-Usul Covid-19, Peneliti Malah Dibuat Syok Temukan Cikal Bakal Virus Corona Pernah Menginfeksi Manusia 20.000 Tahun Lalu, Bahaya Jika Tidak Segera Dimusnahkan

"Ada banyak laboratorium, yang masuk ke dalam Departemen Pertahanan AS. Bukan rahasia jika mereka ada di Georgia, Armenia dan republik lain.

"Mengejutkannya adalah akses ke laboratorium ini terbatas dan kita tak tahu apa yang mereka lakukan di sana," ujarnya.

Dengan AS terus-terusan menuding China dan lab Wuhan sebagai pembocor virus Corona, AS malah justru melakukan trik yang sama yang dimainkan di Perang Irak tahun 2002, yang menyebutkan "Saddam Hussein akan segera memiliki senjata nuklir".

Hal ini disampaikan oleh artikel yang dipublikasi oleh blog politik independen Moon of Alabama pada 27 Mei, penulis menulis jika beberapa pihak Barat menyebarkan teori konspirasi lab Wuhan sama dengan trik AS di Perang Irak tersebut.

Baca Juga: Getol Tuding China Ciptakan Virus Corona, Donald Trump Sekarang Katakan Hal Mengejutkan: 'Sudah Saya Lihat Buktinya Corona dari Lab Wuhan'