Penulis
Intisari-online.com -Suatu negara dikatakan negara maju ketika negaranya damai, jauh dari kekacauan.
Salah satu penyebab kekacauan adalah gangster atau mafia.
Ternyata, sampai saat ini masih banyak negara-negara maju yang memiliki kelompok mafia.
Contohnya adalah di Jepang dengan para kelompok yakuza.
Namun di negara tetangga Indonesia ini juga ternyata ada.
Pembunuhan tokoh mafia Bilal Hamze di Sydney, Australia menjadi gerbang dimulainya kekerasan di Australia.
Mengutip news.com.au, lebih dari lima atau enam ditembakkan di tempat tersibuk Australia sebelum Hamze ditemukan terkapar dalam kubangan darahnya di gang Jalan Bridge pukul 10.25 malam.
Para saksi telah menggambarkan keterkejutan mereka mendengar dan melihat kejadian kekerasan tersebut terjadi di Sydney CBD, tapi itu hanyalah rangkaian terakhir dari seri pembunuhan dan upaya pembunuhan antara dua keluarga mafia Timur Tengah.
Kedua keluarga itu adalah keluarga Hamzy dan klan Alameddine, yang telah bertarung beberapa tahun terakhir.
Kekerasan di CBD kemarin sudah ditakutkan polisi akan terjadi setelah Mejid Hamzy, adik dari bos gangster yang dipenjara Bassam Hamzy, ditembak mati di luar rumahnya di Condell Park pada 19 Oktober.
Bassam adalah sepupu Bilal dan merupakan tokoh pusat dari gangster keluarga tersebut.
Ia membentuk geng Brothers 4 Life saat di penjara setelah ia masuk ke dalam agama Islam dan terpapar radikalisme.
Kelompok itu kini memiliki beberapa pengikut di pinggiran kota sepanjang pantai barat daya Sydney.
Tahun 1999, di umur 19 tahun, Hamzy menembak mati remaja di klub malam Sydney, ia kemudian dipenjara 21 tahun.
Sejak 2013 ia ditahan di Goulburn Supermax, tempatnya dituduh berkonspirasi menyuplai narkoba di balik jeruji.
Tahun ini ia ditahan dengan dakwaan memutarbalikkan jalannya keadilan dalam penyelidikan pembunuhan bergaya eksekusi terhadap Brayden Dillon yang berusia 15 tahun di tahun 2017.
Meski berita utama tentang Bassam, dunia bawah tanah menyebut Mejid sebagai tokoh kunci.
Ia lebih terhubung dengan dunia kriminal.
Mejid dibunuh oleh penembaknya di rumahnya Oktober lalu diyakini menjadi kunci pembunuhan bawah tanah, termasuk penembakan Hamad Assaad, yang juga dikenal sebagai 'Tukang Jagal'.
Assaad adalah salah satu pria yang dicurigai memicu dalam upaya pembunuhan ibuBilal Hamze,Hamzy Maha di tahun 2013.
Assaad sendiri terbunuh di tahun 2016.
Di pagi hari yang sama ketika Mejid ditembak tahun lalu, rumah Maha ditembaki dengan peluru lagi.
Kekerasan emngejutkan ini membuat polisi khawatir terkait persaingan keluarga.
Ketegangan telah menguat antara dua faksi antara anggota yang terhubung dengan geng mematikan Brothers 4 Life dari keluarga Hamzy dan rekan keluarga penjahat Alameddine.
Pada November, situasi memburuk setelah pengiriman kokain senilai 100 juta Dolar Australia atau Rp 1,5 Triliun hilang, menuntun pada penculikan.
Kemudian pada Januari, tragedi terjadi ketika pria tidak bersalah Mustafa Naaman ditembak mati di Hurtsville di parkir mobil.
Anggota klan Hamzy diyakini menjadi target sebenarnya.
Kekerasan menguat lagi di bulan Februari ketika rumah Maha Hamze di Auburn ditembaki.
Peluru nyasar memasuki jendela RS Auburn dan menyebabkan cedera di kaki perawat.
Namun, perang antara dua keluarga telah terhindarkan sampai sekarang.
Sumber polisi mengatakan kepada The Daily Telegraph pembunuhan Bilal Hamze di Sydney dapat mengubah hal ini.
Mereka mengatakan mereka bersiap untuk tembakan balasan dan "perang geng skala penuh".
Polisi New South Wales mengatakan pada Jumat pagi jika Hamze (34) dilaporkan ditembak oleh pria tidak dikenal di mobil hitam.
"TKP sedang diselidiki secara forensik oleh polisi khusus," ujar polisi.
"Dalam waktu dekat saja, polisi menemukan kendaraan terbakar di Jalan Fleming, Northwood, dan TKP kedua terbentuk.
"Detektif dari Pasukan Pembunuhan Komando Kejahatan Negara telah membentuk Strike Force Englorie guna menyelidiki keadaan di sekitar insiden tersebut.
"Detektif pasukan penyerang akan dibantu oleh Squad Kelompok Kriminal, Squad Raptor, dan petugas dari seluruh Wilayah Metropolitan Pusat.
"Penyelidikan dilanjutkan."
Pada April, Pasukan Serangan Raptor melakukan penyidakan 47 kali dan mendapati obat terlarang, mobil, senjata, uang tunai, mobil sports dan perhiasan dari tempat penimbunan di seluruh Sydney senilai 600 ribu Dolar Australia.
Dari seluruh 11 penangkapan yang terjadi diyakini terkait dengan keluarga gangster Hamzy dan Alameddine.