Find Us On Social Media :

Kini Selalu Identik dengan Serangan Teroris, Beginilah Penyebab Mengapa Bom Bunuh Diri Selalu Diikuti dengan Ekstrimisme Islam dan Embel-embel Jihad, Inilah Deretan Jumlah Korbannya

By Maymunah Nasution, Selasa, 30 Maret 2021 | 15:45 WIB

Brimob membawa barang bukti rakitan bom dari rumah Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Intisari-online.com - Hari Minggu lalu, Indonesia kembali mengalami serangan teroris.

Serangan terjadi di Gereja Katedral Makassar, melibatkan pengeboman yang dilakukan dengan cara bom bunuh diri.

Pengusutan polisi menuntun pada ditemukannya identitas pelaku, bernama Lukman, yang sudah terpapar oleh ekstrimisme Islam lebih-lebih sejak ia menikah.

Lukman ditengarai mengebom Gereja Katedral Makassar bersama istrinya.

Baca Juga: Diduga Terkait Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar yang Menelan Korban Puluhan Orang Luka-luka, Tak Disangka Bahan Peledak Nyaris Setara 70 Bom Pipa

Jika diperhatikan, serangan teroris sering melibatkan kejadian pengeboman dengan bom bunuh diri.

Hal ini sedikit mengerucutkan definisi terorisme, terutama di Indonesia.

Dikutip dari Wikipedia, terorisme adalah penggunaan kekerasan yang disengaja untuk mencapai tujuan politik.

Dengan pengertian ini, maka kejadian serangan penembakan massal yang terjadi di Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu juga termasuk serangan teroris.

Baca Juga: Inilah Lukman Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Makassar, Perilaku Berubah Sejak Drop Out dari Kuliah dan Menikah, Polri Sebut Ia dan Istri Berperan Memberi Doktrin Sewaktu Pengajian