Find Us On Social Media :

‘Kemerdekaan Dimenangkan dengan Darah dan Air Mata’ Refleksi Perjuangan Kemerdekaan Timor Leste Terhadap Kehidupan Tiga Generasi Ini di Australia

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 8 Juni 2021 | 14:25 WIB

Pemakaman Santa Cruz. Sembunyikan Bukti Peristiwa Santa Cruz di Celana Dalam, Membawanya Keluar dari Indonesia, Sejarah Timor Leste Bakal Berbeda Tanpa Keberanian Sosok Ini

Pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Australia juga dikerahkan oleh Canberra untuk menghentikan kekerasan.

Dua puluh tahun setelah referendum, Lay dan anggota komunitas Australia-Timor lainnya merefleksikan peran mereka dalam perjuangan.

Inilah tiga orang yang merefleksikan peran mereka dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste:

Kuon Nhen, 78: ‘Hal yang luar biasa’ dapat berjuang untuk kebebasan

Setelah tiba di Australia pada tahun 1981, Lay menjadi juru kampanye untuk kemerdekaan Timor Lorosa’e.

Dia bekerja bersama para pemimpin yang diasingkan termasuk Jose Ramos Horta dan Mari Alkatiri.

Menjelang pemungutan suara kemerdekaan tahun 1999, dia pergi dari rumah ke rumah di komunitas Timor Victoria untuk mendorong diaspora Timor untuk memilih.

“Orang-orang Timor di Australia tidak ingin tambil di TV atau di koran, karena mereka takut keluarga mereka di Timor Leste akan ditangkap atau lebih buruk lagi,” kata Lay kepada ABC (29/8/2019).

Namun, meski ada ketakutan, lebih dari 78 persen orang Timor memilih kemerdekaan pada tanggal 30 Agustus 1999.

Baca Juga: Akankah Timor Leste Jadi Negara Termiskin di Dunia Setelah Merdeka dari Indonesia, Ditambah Lagi Bencana Banjir dan Pandemi Covid-19 Dialami di Negara Ini?