Advertorial
Intisari-Online.com – Inilah fakta politik negara Timor Leste dengan presidennya yang dipilih secara langsung oleh kekuasan eksekutif terbatas.
Republik Demokratik Timor Leste, terletak di pulau Timor, dengan ibukotanya adalah Dili.
Australia dan Timor Leste adalah tetangga dekat, dengan sejarah bersama dan hubungan antar-warga yang kuat.
Australia juga berada di garis depan dukungan internasional untuk Timor Leste sejak kemerdekaannya pada tahun 2002.
Dan tetap menjadi mitra terbesar Timor Leste dalam pembangunan dan keamanan.
Melansir dari dfat.gov.au, banyak orang Australia secara aktif terlibat dengan Timor Leste melalui pemerintah negara bagian, teritorial dan lokal Australia, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, lembaga pembelajaran, dan kelompok persahabatan.
Timor Leste memiliki populasi penduduk sekitar 1,2 juta orang.
Bahasa resmi yang digunakan di Timor Leste adalha Tetum dan Portugis, sedangkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia menjadi bahasa kerja.
Baca Juga: Inilah Makna Lambang Negara Timor Leste, Kedepankan Nilai Dasar Politik dan Etika
Sekitar 95 persen orang Timor Leste memiliki keyakinan Katolik Roma.
Pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Leste mencapai kemerdekaan yang resmi.
Kemerdekaan Timor Leste ini dihasilkan dari referendum yang disponsori oleh PBB pada bulan Agustus 1999.
Pemilihan legislatif demokratis pertama diadakan pada tanggal 30 Agustus 2001 dan lebih dari 91 persen pemilih Timor-Leste yang memenuhi syarat memilih Majelis Konstituante.
Pada bulan Maret 2002, Majelis Konstituante menyetujui Konstitusi Timor-Leste (berdasarkan model Portugis).
Kepala negara Timor-Leste adalah Presiden yang dipilih secara langsung dengan kekuasaan eksekutif yang terbatas.
Sementara Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan secara resmi diangkat oleh Presiden.
Biasanya, Perdana Menteri akan menjadi pemimpin partai politik yang dapat membentuk koalisi mayoritas atau mayoritas di parlemen nasional unikameral.
Pada tanggal 20 Maret 2017, Timor-Leste mengadakan pemilihan presiden, yang dimenangkan oleh Francisco Guterres Lu'Olo.
Baca Juga: Inilah Agama Timor Leste, Komunitas Katolik Terbesar Kedua di Asia Tenggara
Pemilihan parlemen Timor-Leste diadakan pada 12 Mei 2018.
Pada 28 Mei 2018, Pengadilan Banding Timor-Leste mengkonfirmasi bahwa Aliansi untuk Perubahan dan Kemajuan (AMP) telah memenangkan mayoritas mutlak dengan 34 kursi di parlemen yang memiliki 65 kursi.
Dari partai oposisi, Fretilin meraih 23 kursi, Partai Demokrat (DP) meraih lima kursi, dan Front Pembangunan Demokratik (FDD) meraih tiga kursi.
HE Jose Maria 'Taur Matan Ruak' Vasconcelos terpilih sebagai Perdana Menteri Timor-Leste.
Keanggotaan koalisi pemerintahan berubah pada tahun 2020.
Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT – 21 kursi) menarik diri dari AMP dan aliansi baru dibentuk untuk mendukung pemerintah.
Aliansi baru terdiri dari Partai Pembebasan Rakyat Perdana Menteri (8 kursi) dan bekas partai oposisi Fretilin dan Kemajuan Mulia Persatuan Nasional Timor (dikenal dengan akronim Tetum KHUNTO - 5 kursi).
Sementara, pemerintah mendapat dukungan dari 36 anggota parlemen.
Para menteri baru dilantik oleh Presiden Lu'Olo pada 29 Mei dan 24 Juni 2020.
Baca Juga: Inilah Iklim Timor Leste, Kapan Sebaiknya Berkunjung ke Negara Ini
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari