Penulis
Intisari-Online.com – Bendera Timor Leste melambangkan sebuah negara yang mengenang masa lalu kolonialnya sekaligus berjuang untuk melewatinya.
Desain bendera Timor Leste memadukan gambar-gambar yang mempresentasikan sejarah negara dan juga menyertakan gambar-gambar yang mewakili harapan masa depan yang mewakili karakter nasional Timor Leste.
Bendera Timor Leste menjadi salah satu dari sedikit bendera yang pernah mewakili bangsa dalam kapasitas apa pun itu.
Dan ini menjadi satu-satunya bendera Timor Leste yang digunakan untuk mewakilinya sebagai negara merdeka dan bukan sebagai bagian dari negara lain.
Bendera Timor Leste (juga dikenal sebagai Timor Timur) diadopsi pada tahun 2002.
Bendera ini sama dengan bendera tahun 1975.
Pada tengah malam tanggal 19 Mei, dan pada saat-saat pertama Hari Kemerdekaan, 20 Mei 2002, Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diturunkan dan bendera Timor Timur merdeka dikibarkan.
Resmi menjadi negara Timor Leste, beribukotakan Dili, dengan memiliki luas: 15.007 kilometer persegi.
Bahasa yang digunakan di Timor Leste, adalah bahasa Tetun (resmi), Portugis (resmi), Indonesia, dan Inggris.
Agama yang dianut penduduk Timor Leste: Katolik Roma, Muslim, Protestan, Hindu, Budha, dan Animis.
Warna dan simbol bendera Timor Leste
Sesuai dengan Konstitusi Republik Demokratik Timor Leste, segitiga kuning (PMS 123) melambangkan “jejak kolonialisme dalam sejarah Timor Timur”.
Segitiga hitam melambangkan “ketidakjelasan yang perlu diatasi”.
Dasar bendera berwarna merah (PMS 485) melambangkan “perjuangan untuk pembebasan nasional”.
Lambang bintang, berarti “cahaya yang menuntun”, berwarna putih untuk melambangkan kedamaian.
Bendera Timor Leste memiliki bidang berwarna merah cerah yang dihiasi dengan dua buah segitiga yang menjulur dari kerekan.
Segitiga yang lebih besar berwarna kuning, sedangkan segitiga yang lebih kecil berwarna hitam.
Bintang putih dengan lima titik ditempatkan di tengah segitiga hitam.
Bidang merah dipilih untuk mewakili perjuangan bangsa untuk merdeka dari penjajahan asing, sedangkan segitiga kuning dipilih untuk mempresentasikan sisa-sisa pengaruh kolonial yang masih dapat dirasakan di dalam negeri.
Segitiga hitam melambangkan bahaya ketidakjelasan, sedangkan bintang putih melambangkan perdamaian dan cahaya yang menuntun bangsa Timor Leste menuju masa depan yang lebih cerah.
Timor Leste tidak memiliki bendera sampai menjadi bagian dari Kekaisaran Portugis.
Bentuk bendera paling awal mulai mewakili negara pada tahun 1702.
Varian bendera Portugis diusulkan untuk mewakili Timor Timur pada tahun 1965, tetapi tidak pernah disetujui oleh pemerintah Portugal.
Bendera ini didasarkan pada desain yang digunakan oleh Front Revolusioner Timor Timur Merdeka (Fretilin), kelompok utama yang menentang pengambilalihan Timor Timur oleh Indonesia pada tahun 1975–76.
Bangsa itu mendeklarasikan kemerdekaannya dan mengadopsi bendera saat ini pada tahun 1975, tetapi hanya digunakan dalam waktu singkat sebelum bangsa itu berada di bawah pendudukan Indonesia.
Timor Lorosa'e memperoleh bendera baru untuk mewakilinya di Indonesia pada tahun 1976, dan menggunakan bendera itu sampai 1999.
Menyusul penarikan diri Indonesia pada tahun 1999, Timor Timur dikelola oleh PBB, dan bendera PBB berkibar di atasnya.
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai digunakan pada saat itu ketika negara dalam transisi ke kemerdekaan penuh sekali lagi, dan diganti dengan bendera saat ini ketika proses berakhir pada tahun 2002.
Bendera nasional baru diadopsi pada tanggal 20 Mei 2002, ketika Timor Lorosa'e mencapai kedaulatan penuh.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari