Find Us On Social Media :

Israel dan Hamas Sama-sama Klaim Kemenangan, Warga Palestina: Bagaimana dengan Keluarga Kami yang Tewas? Bagaimana Kalian Membayarnya?

By Mentari DP, Senin, 24 Mei 2021 | 09:30 WIB

Serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza.

Setelah bekerja di belakang layar selama berhari-hari untuk mencapai gencatan senjata, Gedung Putih mengatakan Washington telah menerima jaminan dari pihak terkait bahwa mereka berkomitmen untuk gencatan senjata.

Ketika warga Palestina dan Israel mulai menilai skala kerusakan, seorang warga Gaza mengatakan lingkungannya tampak seolah-olah terkena tsunami.

“Bagaimana dunia bisa menyebut dirinya beradab?” Abu Ali bertanya, berdiri di samping puing-puing blok menara setinggi 14 lantai.

Pejabat Palestina menempatkan biaya rekonstruksi puluhan juta dolar, sementara para ekonom mengatakan pertempuran itu dapat mengekang pemulihan ekonomi Israel dari pandemi Covid-19.

Dilansir dari reuters.com pada Senin (24/5/2021), lima mayat kembali ditemukan dari puing-puing bangunan di Jalur Gaza yang hancur.

Dengan ini, maka korban tewas menjadi 248 oranh, termasuk 66 anak-anak, dengan lebih dari 1.900 luka-luka.

Militer Israel mengatakan seorang tentara Israel telah tewas serta 12 warga sipil, termasuk dua anak.

Sementara itu ratusan orang masih dirawat karena cedera setelah tembakan roket menyebabkan kepanikan dan mengirim orang-orang sejauh Tel Aviv ke tempat penampungan.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia Margaret Harris mengatakan fasilitas kesehatan Gaza juga terancam kewalahan oleh ribuan cedera.

Dia menyerukan akses segera ke Jalur Gaza untuk persediaan dan personel kesehatan.

“Tantangan sebenarnya adalah perbaikan,” katanya dalam pengarahan virtual PBB.

Baca Juga: 243 Warga Palestina Tewas hingga 1.900 Terluka, Joe Biden Malah Setuju Jual Senjata Rp10,5 Triliun ke Israel