Find Us On Social Media :

Padahal Brutal, Ini Alasan Amerika Masih Mati-matian Dukung Israel Hancurkan Palestina

By Khaerunisa, Rabu, 19 Mei 2021 | 19:45 WIB

Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemimpin negara AS dan Israel yang bersekutu dekat.

Baca Juga: Inilah Sejarah Masjid Al Aqsa, Sering Disalahartikan dengan Kubah Batu

Ada pula pengaruh uang dalam dukungan tersebut, di mana kelompok kepentingan pro-Israel menyumbangkan jutaan untuk kandidat politik federal AS.

Disebutkan, selama kampanye 2020, kelompok pro-Israel menyumbangkan $ 30,95 juta, dengan 63 persen ke Demokrat, dan 36 persen ke Republik.

Itu sekitar dua kali lipat dari yang mereka sumbangkan selama kampanye 2016, menurut OpenSecrets.org.

Mayoritas besar Kongres AS di partai Demokrat dan Republik pun secara terbuka mendukung Israel.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Jadi Gambaran Perhitungan Kasar Joe Biden Mengenai Peran AS di Timur Tengah

Ketua DPR Nancy Pelosi, Pemimpin Mayoritas DPR Steny Hoyer dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, yang semuanya Demokrat, memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung Israel.

“Faktanya adalah bahwa kami memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Israel, dan keamanan Israel adalah masalah keamanan nasional bagi kami, sebagai teman kami, seorang negara demokratis di wilayah tersebut," kata Pelosi.

Hal itu disampaikannya ketika ditanya minggu lalu apakah perlu lebih banyak hal yang dilakukan untuk menghentikan serangan Israel di Gaza.

“Hamas mengancam keamanan orang-orang di Israel. Israel punya hak untuk membela diri," ungkapnya.

Baca Juga: Krisis Covid-19 di India Belum Usai, Negara Ini Makin Porak-poranda Gegara Angin Topan

Meski ada pendukung Israel yang kuat di AS, namun rupanya tetap ada pendukung Palestina di sana.

Misalnya sudut pandang Palestina telah lama diwakili oleh American-Arab Anti-Discrimination Committee (ADC), yang didirikan pada 1980. Juga Kampanye AS untuk Hak Palestina, sebuah jaringan aktivis yang didirikan pada 2001.

Masalahnya, kelompok pro-Palestina hampir tidak aktif dalam pengeluaran kampanye federal AS.

Namun, digambarkan faksi progresif yang mendukung Palestina mulai semakin menonjol di panggung nasional belakangan ini.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste Menuju kemerdekaan, PBB Bentuk Militer dari 17 Negara guna Stabilisasi

(*)