Intisari-Online.com - Perdana Menteri Israel (PM Israel) Benjamin Netanyahu nampak semakin menunjukkan nafsunya untuk meluluhlantakkan Gaza.
Terbaru, sang Perdana Menteri bersumpah akan melibatkan kekuatan penuh dari militernya untuk menyerang Gaza.
Netanyahu berdalih negaranya perlu membalas kematian 42 orang dan rusaknay 3 bangunan akibat serangan roket Hamas.
Padahal, jumlah korban jiwa di Gaza akibat serangan Hamas, justru jauh lebih besar lagi.
Menurut laporan Sky News, Minggu (16/5/2021), sudah ada 188 orang tewas di Gaza dengan 55 di antaranya adalah anak-anak.
Netanyahu bergeming. Bahkan ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata, Netanyahu mengabaikannya begitu saja.
"Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu," tuturnya seperti dikutip dari kompas.com.
Namun, siapa sangka sikap garang Netanyahu dalam perpolitikan luar negeri tersebut ternyata berbanding terbalik dengan posisinya di dalam negeri.
Baca Juga: Terang-terangan Dukung Penggempuran Palestina, 5 Negara Ini Rutin Pasok Senjata ke Israel
KOMENTAR