Find Us On Social Media :

Padahal Brutal, Ini Alasan Amerika Masih Mati-matian Dukung Israel Hancurkan Palestina

By Khaerunisa, Rabu, 19 Mei 2021 | 19:45 WIB

Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemimpin negara AS dan Israel yang bersekutu dekat.

Baca Juga: Batu-batu Terkikis, Pilar pun Perlahan Luruh, Masjid Al-Aqsa Ternyata Pelan-pelan Dihancurkan Israel Lewat Cara Khusus, Tanpa Bekas Tapi Mujarab

Pertimbangan strategis yang dimaksud yaitu di mana Timur Tengah, dengan cadangan minyak dan jalur airnya yang strategis adalah medan pertempuran utama untuk pengaruh hegemoni negara adidaya selama Perang Dingin.

Saat itu, AS mengambil alih dari kekuatan Eropa yang sangat lemah sebagai perantara utama kekuatan barat di Timur Tengah.

Kemudian sejak berakhirnya Perang Enam Hari tahun 1967, AS telah bertindak tegas untuk mendukung superioritas militer Israel di wilayah tersebut dan untuk mencegah tindakan permusuhan terhadapnya oleh negara-negara Arab.

Saat itu, Israel mengalahkan pasukan Arab yang terdiri dari Mesir, Suriah dan Yordania.

Baca Juga: Saksikan Sendiri Masjid Al-Aqsa Dijadikan Tempat Sampah oleh Romawi, Umar bin Khattab Malah Lontarkan Ikrar Termasyhurnya Bagi Umat Kristen dan Yahudi Usai Taklukkan Yerusalem

Selain Perang pada tahun 1967, ada juga Perang tahun 1973 yang berakhir dengan Israel mengalahkan pasukan Mesir dan Suriah.

Perang itu sebagian untuk memecah belah Mesir dan Suriah serta menggagalkan pengaruh Soviet.

Sementara AS juga menggunakan dampak perang tahun 1973 itu untuk meletakkan dasar bagi kesepakatan damai antara Israel dan Mesir yang akhirnya disatukan pada 1979.

Israel pun menjadi penerima kumulatif terbesar dari bantuan luar negeri AS di era pasca-Perang Dunia II.