Find Us On Social Media :

Konflik Indonesia-Belanda (1945-1949): Nekat Lakukan Agresi Militer, Belanda Malah Kehilangan Dukungan Sekutunya hingga Dihujat Negara-negara di Dunia

By Khaerunisa, Senin, 26 April 2021 | 18:45 WIB

Rumah Pengasingan Bung Karno di Berastagi saat terjadi konflik Indonesia-Belanda.

Intisari-Online.com - Belanda kembali datang ke Indonesia setelah bekas wilayah jajahannya ini memproklamasikan kemerdekaan, menyebabkan konflik Indonesia-Belanda selama 4 tahun (1945-1949).

Datang dengan membonceng utusan pasukan sekutu, Belanda ingin kembali berkuasa di Indonesia. Namun upayanya mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia.

Hal itu membuat pertempuran terjadi antara pasukan Belanda dan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Selama empat tahun berkonflik dengan negara baru Indonesia, Belanda melancarkan dua kali serangan militer, yang dikenal di Indonesia sebagai Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II.

Baca Juga: Puncak Konflik 4 Tahun Indonesia-Belanda, Ini Dampak Positif Hasil Konferensi Meja Bundar Bagi Indonesia

Mengutip Kompas.com, dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, Agresi Militer Belanda I bertujuan untuk menguasai sumber daya alam di wilayah Sumatra dan Jawa.

Serangan militer Belanda yang pertama itu telah memicu kecaman internasional, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain itu, India dan Australia mengajukan permasalahan Agresi Militer Belanda I untuk dibahas pada agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 31 Juli 1947.

Sidang PBB pun menghasilkan resolusi yang berisi himbauan agar Belanda dan Indonesia menghentikan pertempuran fisik serta mengadakan genjatan senjata. Namun rupanya himbauan itu tak mempan menghentikan Belanda.