Find Us On Social Media :

Bangunannya Dihancurkan, Gurunya Ditembak KKB Papua, Sekolah yang Jadi 'Senjata' Pak Harto Entaskan Kebodohan Ini Ternyata Pernah Antarkan Ekonom AS Raih Nobel Ekonomi

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 15 April 2021 | 07:10 WIB

SD Inpress program Soeharto

Periode tersebut merupakan era Soeharto menjadi Presiden di Indonesia.

Penelitian tersebut diterbitkan pada tahun 2000 dengan judul Schooling and Labor Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Unusual Policy Experiment.

Dalam publikasinya itu, Duflo menganalisa dampak dari program pemerintah tersebut terhadap pendidikan dan tingkat upah penduduk Indonesia kala itu.

Caranya, dengan menggabungkan perbedaan jumlah sekolah di berbagai daerah dengan perbedaan antar-kelompok yang disebabkan oleh waktu program.

Baca Juga: 'Kita Sampai Kehilangan Banyak Aset Negara', Kala Sri Mulyani Ungkap Bobroknya Pemerintahan Soeharto Selama 30 Tahun, Bahkan Berani Sebut Alasannya Ini

Adapun dalam abstraksi penelitian dijelaskan penelitian tersebut berbasis pada realita yang terjadi di Indonesia tahun 1973 dan 1978.

Di mana RI membangun lebih dari 61.000 SD.

 

Meski SD Inpres ini memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan anak di berbagai daerah, namun belakangan ini SD tersebut kurang begitu mendapatkan perhatian.

Mulai dari kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan hingga kekurangan guru.

Baca Juga: Seragam Satpam Baru Mirip Sekali dengan Seragam Polisi, Tapi Sebenarnya Ada 2 Perbedaan Mencolok, Apa Itu?

(*)