Find Us On Social Media :

Bangunannya Dihancurkan, Gurunya Ditembak KKB Papua, Sekolah yang Jadi 'Senjata' Pak Harto Entaskan Kebodohan Ini Ternyata Pernah Antarkan Ekonom AS Raih Nobel Ekonomi

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 15 April 2021 | 07:10 WIB

SD Inpress program Soeharto

Meski didasarkan dari niat mulia, awal proyek SD Inpres tak luput dari masalah.

Masalah tersebut yakni terkendala ketersediaan guru-guru yang mau ditempatkan di daerah terpencil.

Selain itu, masalah kualitas guru yang hanya lulusan SPG juga memiliki kualitas rendah jika dibanding dengan lulusan IKIP.

Kebijakan SD Inpres ini bertahan selama beberapa dekade.

Baca Juga: Di Indonesia Malah Tak Banyak yang Tahu, Rupanya Orang Banjarmasin Ini Bikin Media Vietnam Keheranan, Karena Bisa Tidur Selama 13 Hari Berturut-turut, Sampai Dijuluki 'The Real Sleeping Beauty'

Berkat keberhasilan program ini meskipun keberhasilan itu berarti adanya pemberian kesempatan belajar dengan kualitas seadanya, Presiden Soeharto memperoleh penghargaan Avicenna Award dari UNESCO pada tahun 1993.

Bahkan program SD Inpers untuk mengentaskan kebodohan ini mampu membawa ekonom AS meraih nobel ekonomi.

Dia adalah Esther Duflo, dia adalah seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology, begitu juga suaminya yang terlahir di Mumbai, Banerjee.

Duflo waktu itu meneliti kebijakan SD inpres yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia di era 1973 hingga 1978.

Baca Juga: Benua Eropa Makin Dipepet Peperangan, Rusia Ancang-ancang Siapkan Drone Mematikan Ini dan Tanam Radar Pengintai Ini di Benua Eropa Tak Hanya Ukraina