Find Us On Social Media :

Tidak Seberuntung Indonesia, Pulau di Jepang Ini Dulunya Ingin Jadi Satu dengan Jepang Setelah Diberi Kemerdekaan, Kini Jadi Miskin Padahal Jadi Titik Pembangunan Utama Jepang

By Maymunah Nasution, Sabtu, 10 April 2021 | 14:38 WIB

Pulau Okinawa, Jepang, dulunya sukarela masuk ke Jepang kini protes ingin merdeka, merasa miskin daripada saat merdeka

Dulunya Okinawa dibagi dalam tiga pengaruh: Hokuzan, Chuzan, dan Nanzan.

Tahun 1429, kapten Chuzan Sho Hashi menyatukan semuanya dan mendirikan Kerajaan Ryukyu yang otonom dengan ibukota di Kastil Shuri.

Kerajaan itu terus berhubungan baik dengan Dinasti Ming dan Dinasti Qing China, praktik yang dimulai oleh Chuzan sejak 1372-1374 dan bertahan sampai runtuhnya kerajaan di akhir abad ke-19.

Kerajaan mulai berdagang dengan negara lain sehingga pada 1403 mulai berdagang dengan Jepang.

Baca Juga: Berkat Wilayahnya yang Ekstrem, Negara Pemilik Militer Paling Lemah di Dunia Ini 'Selamat' dari Penjajahan Bangsa Eropa, Seperti Apa Sih Parahnya?

Namun tahun 1609 Jepang dengan budaya feodalnya dari Satsuma menginvasi kerajaan atas nama Shogun Tokugawa Ieyasu dan era Keshogunan Tokugawa (1603-1867) karena Raja Ryukyu Sho Nei menolak tunduk pada Shogun.

Kemudian pada era Meiji, pemerintahan Meiji memulai 'Ryukyu Shobun' untuk secara resmi mencaplok kerajaan itu masuk ke dalam Kekaisaran Modern Jepang.

Ryukyu berubah menjadi Domain Ryukyu pada 1872-1879, kemudian 1879 domain kerajaan dihapuskan dan menjadi Prefektur Okinawa.

Raja Ryukyu terakhir Sho Tai diasingkan secara paksa ke Tokyo.

Baca Juga: Dua Kekuatan Eropa Berebut Kekuasaan Membuat Pulau Timor Terbagi Dua, Ini Sejarah Timor Leste sebelum Kemerdekaannya