Intel tersebut memberikan informasi kepada Belanda bahwa di MGP Rawagede terdapat Lukas Kustaryo dan pasukan.
Mengetahui hal tersebut Belanda segera menyusun rencana penyerangan ke Rawagede.
Namun seorang kepala desa yang menyamar, Saukim mengetahui rencana tersebut dan segera memberikan informasi melalui surat kepada MGP Rawagede.
Isi surat tersebut adalah informasi bahwa Belanda pada 9 Desember 1947 akan melakukan penyerbuan masif ke Kampung Rawagede.
Setelah mendapat informasi dari Saukim, seluruh pimpinan dan anggota MGP mencoba meloloskan diri dan keluar dari Rawagede.
Ketika sebagian pejuang berhasil keluar dari Rawagede, Belanda mengepung Desa Rawagede untuk menemukan Lukas Kustaryo dan pejuang lainnya.
Tidak menemukan mereka, pasukan Belanda pun memaksa seluruh penduduk keluar rumah dan dikumpulkan di tempat yang lapang.
Penduduk yang bersembunyi dan berusaha melarikan diri ditembak ditempat oleh Belanda.