Find Us On Social Media :

Sejarah Konflik Indonesia-Belanda: Selain Terjadi di Sulawesi Selatan, Pembantaian Rakyat Sipil Juga Terjadi di Jawa Barat, Dikenal 'Pembantaian Rawagede' yang Tewaskan Ratusan Orang

By Khaerunisa, Senin, 5 April 2021 | 12:05 WIB

Iring-iringan tentara saat Agresi Militer Belanda I pada 1947. (ilustrasi) Sejarah Konflik Indonesia-Belanda: Selain Terjadi di Sulawesi Selatan, Pembantaian Warga Sipil Juga Terjadi di Jawa Barat, Dikenal Pembantaian Rawagede yang Tewaskan Ratusan Orang

Baca Juga: Wolter Mongisidi, Pahlawan dari Sulawesi yang Diburu Pasukan Belanda saat Terjadi Konflik Indonesia-Belanda, Dihukum Mati saat Usia 24 Tahun

Melansir Tribun Batam, Pada 1947 tentara Belanda kembali datang ke Indonesia dan berhasil menguasai wilayah Jawa Barat.

Belanda membawa misi untuk membersihkan unit pasukan bersenjata Indonesia dan laskar-laskar pemuda yang melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Pasukan Belanda yang ikut ambil bagian dalam operasi adalah Detasemen 3-9 RI, pasukan para 1E, 12 Genie veld compagnie dan Depot Speciaale Troepen (DST) berjumlah total sekitar 130.000 tentara.

Pasukan tersebut bertujuan untuk memburu Kapten Lukas Kustaryo yang selalu berhasil menyerang pos-pos dan patroli militer Belanda.

Baca Juga: Termasuk Militer Paling Miskin di Dunia, Ini Fakta-fakta Laos, Tempat Paling Mengerikan Sisa Perang Dingin

Belanda yang mencurigai adanya gerakan pejuang di daerah Rawagede mulai mengirimkan mata-mata untuk melakukan penyelidikan.

Pada kenyataannya di desa Rawagede, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang terdapat Markas Gabungan Pejuang (MGP) oleh para pejuang dan laskar pemuda.

Mengetahui hal tersebut para pemimpin MGP menutup seluruh akses jalan menuju desa Rawagede dan melakukan patroli penjagaan setiap malam.

Kemudian seorang intel Belanda berkebangsaan Indonesia berhasil ditangkap oleh anggota MGP Rawagede, namun berhasil kabur.