Para peneliti melaporkan antibodi pelawan virus tingkat tinggi pada anak-anak yang divaksinasi dalam uji coba, lebih tinggi daripada penelitian pada orang dewasa muda.
Selain itu, menurut perusahaan, anak-anak yang divaksinasi memiliki efek samping yang serupa dengan yang diderita oleh orang dewasa muda yang diberikan suntikan.
Efek samping itu seperti nyeri lengan, menggigil dan kelelahan.
Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech, dalam beberapa minggu mendatang berencana untuk meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS serta regulator Eropa untuk mengizinkan penggunaan darurat vaksin mulai usia 12 tahun.
Minggu lalu, Pfizer memberikan dosis vaksin pertama dalam serangkaian uji coba yang menguji vaksin pada anak-anak yang lebih muda, yang pada akhirnya akan diberikan kepada mereka yang berusia 6 bulan. (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari