Find Us On Social Media :

Bukan AS, Nyatanya Kunci Perdamaian di Laut China Selatan Adalah Indonesia Sendiri, China Jangan Harap Bisa Selamat Jika Berani Usik Laut Natuna

By Maymunah Nasution, Minggu, 14 Maret 2021 | 13:08 WIB

Berasa Milik Sendiri, Kapal Penjaga Pantai China 'Nongkrong' di Laut Natuna Selama Dua Hari, Garis Pembawa Petaka Ini Jadi Alibi Mereka Ogah Diusir

Intisari-online.com - Tumpang tindih kepentingan China dan negara yang terlibat di Laut China Selatan telah menjadi masalah serius.

Dilaporkan dari South China Morning Post, Beijing mengatakan mereka hanya ingin memancing di perairan tempat mereka punya hak sejarah.

Masalahnya, salah satu tempatnya adalah wilayah yang diklaim Indonesia sebagai Zona Ekonomi Eksklusifnya.

Bagi Jakarta sendiri, serangan China adalah ancaman bagi kedaulatan dan mungkin menjadi penyebab Indonesia harus meminta bantuan AS sebagai bagian ketahanan militer.

Baca Juga: Memang Tak Sementereng Tambang Emas Papua, Tetapi Wilayah Indonesia yang Jarang Disorot Ini Ternyata Menyimpan Harta Karun Selama Berabad-Abad, Bisa Jadi Tumpuan di Masa Depan

Menurut mantan diplomat Singapura Kishore Mahbubani, Beijing harus berhati-hati mengenai Pulau Natuna, wilayah milik Indonesia yang menjadi batas dari perairan Laut China Selatan, rute perdagangan global yang kaya akan stok ikan dan sumber daya energi.

Pandangan Mahbubani tersebut adalah satu-satunya yang ia ungkapkan ketika ditanya mengenai adanya potensi ketegangan antara China dan 10 anggota ASEAN.

Mahbubani menjelaskan, tidak ada dari 10 negara yang berniat bergabung dengan kelompok 4 negara Quad yang terdiri dari AS, Jepang, Australia dan India yang terbentuk untuk meredam liarnya pertumbuhan militer China di Indo-Pasifik.

Namun keadaan itu bisa berubah, dan kuncinya adalah Indonesia.

Baca Juga: Tidak Ikut Ramai Urusi Laut China Selatan, Ini Penyebab Indonesia Tetap Tenang Meski Laut Natuna Diincar China dan Malaysia, Penjaga Kedaulatannya Saja Bisa Penggal Malaysia Jadi 2 Bagian