Find Us On Social Media :

Biden Berjanji Bantu Negara-negara ASEAN Menghadapi 'Serangan Verbal China', Sementara Indonesia Sampai Mendesak Beijing Atas Tindakan Sewenang-wenang Mereka

By Maymunah Nasution, Sabtu, 30 Januari 2021 | 13:19 WIB

Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan sembilan kapal perang dan satu pesawat udara di Laut Natuna Selatan.

Intisari-online.com - Keputusan China mempersenjatai pasukan coastguard mereka menimbulkan banyak polemik.

Keputusan itu dianggap negara-negara Asia Tenggara sebagai cara China semakin agresif mengklaim Laut China Selatan.

Sementara itu, pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah arahan Joe Biden telah memastikan akan membantu negara-negara Asia Tenggara dalam urusan serangan bersenjata.

Hal ini terkait dengan ucapan resmi Manila yang mengecam tindakan China sebagai "ancaman perang verbal".

Baca Juga: Tak Hanya Donald Trump, Tapi Joe Biden Terkuak Juga Perbaiki Kesalahan Barack Obama di Masa Lalu, Berhubungan dengan Negara-negara Asia Tenggara Ini

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan pentingnya kesepakatan antara dua negara.

Kesepakatan yang ia maksud adalah Kesepakatan Pertahanan Setara, yang Blinken bahas via telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teddy Locsin Kamis kemarin.

Pembicaraan itu menekankan "penerapan bersih untuk serangan bersenjata melawan pasukan bersenjata Filipina disertai armada kapal atau pesawat di Pasifik, termasuk di Laut China Selatan".

Locsin mengatakan Rabu lalu ia telah memprotes dengan formal aturan baru yang disahkan oleh Kongress China Jumat pekan lalu yang memperbolehkan pasukan coastguard tembaki ancaman dari kapal asing.

Baca Juga: Jet Tempur KF-X/IF-X, Garapan Indonesia dan Korea Selatan yang Justru Kabarnya Akan Ditinggalkan Indonesia di Tengah Kekacauan Laut China Selatan Karena Terbentur Ini