Berani Lakukan Aktivitas Ilegal di Laut Indonesia, Kapal Iran dan Panama 'Mati Kutu' Digiring Bakamla RI dan TNI AL ke Batam untuk Diinterogasi

Tatik Ariyani

Penulis

Kapal tanker Iran dan Panama disita Bakamla RI

Intisari-Online.com -Pada Minggu (24/1/2021), pasukan coast guard (penjaga pantai) Indonesia telah menyita kapal tanker minyak MT Horse berbendera Iran dan MT Frea berbendera Panama.

Kapal-kapal tersebut disita karena dugaan transfer bahan bakar ilegal dari perairan Indonesia, Reuters melaporkan.

Juru bicara penjaga pantai Wisnu Pramandita mengatakan kapal tanker yang disita di perairan lepas provinsi Kalimantan itu kemudian dikawal ke Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Kapal tanker itu, pertama kali terdeteksi pada pukul 5.30 pagi waktu setempat (2130 GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio," kata Wisnu seperti dikutipReuters, Senin (25/1/2021).

Baca Juga: Kapal Iran dan Panama Ketahuan Lakukan Aktivitas Ilegal di Laut Indonesia, Terbongkar Lewat Tumpahan Minyak

Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi.

Kru kapal bisa mematikan perangkat tersebut jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.

Tetapi transponder sering kali ditutup untuk menyembunyikan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.

"Ada tumpahan minyak di sekitar MT Frea," tambah Wisnu.

Baca Juga: Percaya Diri, Iran Klaim Kepemilikan Rudal Mematikan: 'Kami Mapu Hancurkan Kapal-kapal Amerika'

Perihal hal tersebut, Bakamla RI (Badan Keamanan Laut Republik Indonesia) mengunggah beberapa foto dan video terkait penyitaan kapal tersebut.

Melansir halaman Instagram @bakamla_ri, dua kapaltersebut diamankan Bakamla menuju Batam guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penyitaan kedua kapal tersebut juga didokumentasikan dariHelikopter TNI AL yang sedang berpatroli di perairan Natuna, turut pula melakukan monitoring iringan kedua kapal asing tersebut.

Diikuti pula oleh KN. Pulau Marore - 322 dan KN. Belut Laut - 406, iringan sedang melalui Perairan Natuna, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Seperti Apa Sebenarnya Sosok Nyai Roro Kidul dalam Babad Tanah Jawi yang Melegenda?

Posisi pengamatan dilakukan saat iringan kapal berada sekitar 40 nautical mile (NM) dari Kepulauan Riau.

Bergerak dalam formasi dengan MT Horse berada di depan yang dikawal KN.

Pulau Marore - 322 di sisi kanannya dengan jarak 0,5 NM. Berjarak sekitar 2 NM, di formasi kedua terdapat MT Freya yang dikawal KN Belut Laut - 406.

Sementara di depan, KRI juga telah siap mendukung pengawalan tersebut saat mendekati Perairan Tanjung Pinang.

Menggunakan KRI dan Heli Panthernya, TNI AL siap sedia melakukan asistensi jalannya pengamanan kedua kapal asing tersebut oleh kedua KN Bakamla RI.

Hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang kuat terjalin antara Bakamla RI dengan instansi pengamanan laut terkait, dalam hal ini khususnya dengan TNI AL.

Artikel Terkait