Percaya Diri, Iran Klaim Kepemilikan Rudal Mematikan: 'Kami Mapu Hancurkan Kapal-kapal Amerika'

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Iran sekarang sudah mulai percaya diri dalam menjaga kedaulatan negaranya dari ancaman Amerika Serikat (AS).

Itu dibuktikan dari ini seorang petinggi militernya yang baru-baru ini mengungkap bahwa negaranya telah menyiapkan banyak rudal.

Rudal itu dikabarkan cukup untuk menangkal serangan AS.

Awal bulan ini, beberapa saat sebelum pelantikan Joe Biden, Iran bahkan melakukan latihan rudal skala besar di tenggara Iran.

Baca Juga: Belum Genap Seminggu Biden Menjabat, Israel Sudah Bersiap Kirim Kepala Mossad untuk Bertemu Sang Presiden, Ada Urusan Mendesak?

Juga di Samudra Hindia utara yang mensimulasikan pertempuran skala besar melawan pasukan angkatan laut musuh.

Jenderal Rahim Noei-Aghdam, komandan pangkalan militer Hazrat Zeinab Korps Pengawal Revolusi Islam, mengindikasikan bahwa saat ini kemampuan teknologi dan daya tembak senjata AS tidak lagi menjadi ancaman.

"Jika dulu kehadiran AS di perairan internasional dekat Iran dianggap sebagai ancaman bagi negara, hari ini, berkat kekuatan pencegah dan rudal, kami memiliki kemampuan untuk menghancurkan kapal-kapal Amerika," ungkap Rahim seperti dikutip dari Sputnik News.

Sang jenderal juga membandingkan kemampuan pasukan AS di Asia Barat yang dinilainya tidak mampu bertindak cepat dalam pertempuran.

Baca Juga: Tak Hanya Serang Suriah Habis-habisan, Amerika Juga Mencuri Minyakdari Rakyat Suriah untuk Kemudian Dikirim ke Israel, Terbongkar dari Pengakuan Orang Dalam Ini

Berbeda dengan Front Perlawanan yang memiliki keunggulan dalam kecerdasan, mobilitas, pertempuran, kekuasaan, kekuatan, kohesi, persatuan, dan moral.

Front Perlawanan atau Resistance Front merujuk pada aliansi politik yang juga dikenal sebagai Axis of Resistance.

Hal inimencakup Iran, Suriah, Popular Mobilisation Forces, dan Hisbullah Lebanon.

Baca Juga: Insiden Mayerling, Tragedi Tewasnya Putra Mahkota Austria-Hungaria Bersama Gundiknya yang Membuka Lebar 'Pintu Gerbang' Perang Dunia I

Semua pasukan tersebut telah bekerja sama dalam beberapa tahun terakhir untuk memerangi berbagai ancaman, termasuk Daesh (ISIS) dan Al-Qaeda di Irak dan Suriah, hingga pasukan Israel di Lebanon.

Pada latihan rudal balistik awal bulan ini, seorang komandan senior Pengawal Revolusi dengan percaya diri mengatakan bahwa saat Iran memiliki kendali penuh atas Teluk Persia dan bersiap untuk mempertahankan semua wilayah pesisirnya.

Latihan tersebut berfokus pada tembakan rudal dari kapal, pengoperasian kapal selam baru, dan penggunaan berbagai drone tempur dan pengintai.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu; 8 Tanda Tubuh Perlu Lebih Banyak Karbohidrat

Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara, dan pasukan militer revolusi.

Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.

Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kendali Menteri Pertahanan, dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran.

Baca Juga: Terbentuk di Tengah Ketegangan Perang Dingin, Ini Tujuan Berdirinya Gerakan Non Blok

Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga angkatan utama yaitu Angkatan Darat Iran sebanyak 350.000 pasukan, Angkatan Laut Iran sebanyak 18.000 pasukan, dan Angkatan Udara Iran sebanyak 52.000 pasukan.

Angkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Angkatan Laut Revolusi, Angkatan Udara Revolusi, dan Angkatan Darat Revolusi.

Baca Juga: Masalah Bentrokan yang Terjadi Lagi Belum Diselesaikan, China Sudah Ancang-ancang Kerahkan Rudal DF-26 Dekat India

(*)

Artikel Terkait