Ketiga, sektor transportasi laut China membutuhkan jalur laut.
Sedangkan Laut Cina Selatan menyumbang setidaknya sepertiga dari perdagangan maritim global.
Ohara mengatakan, AS dan China secara teratur saling menuduh terlibat dalam tindakan "destabilisasi" di Laut China Selatan, terutama di Selat Taiwan.
“Negeri Panda” biasanya menyebut “destabilisasi” di Laut China Selatan sebagai ancaman terhadap kedaulatannya.
Sementara itu, cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar dilaporkan berada di bawah dasar Laut China Selatan.
Perairan itu juga merupakan tempat penangkapan ikan yang penting untuk ketahanan pangan.
"China paham akan masalah Laut China Selatan dan dapat mengontrol persaingan bilateral dengan AS,” kata Ohara.
Dia menambahkan, di sisi lain China khawatir bahwa AS dan sekutunya mungkin menahan Beijing dari Samudra Pasifik, Laut China Selatan, dan Samudra Hindia.