Find Us On Social Media :

Urat Malunya Sudah Putus, Kemarin Asyik Senggol India dan Jepang, China Kini Meminta Mereka 'Menjaga Persahabatan' Agar Bisa Hadapi AS di Asia Bersama-sama

By Maymunah Nasution, Senin, 8 Maret 2021 | 17:52 WIB

Cengkeraman AS mulai nyata, China jilat ludah sendiri sekarang mulai meminta bantuan dua negara musuhnya di Asia

Intisari-online.com - Menteri luar negeri China mencoba menaruh putaran positif pada ikatan Jepang dan India pada Minggu, mencari cara menenangkan dua negara atas masalah ketegangan perbatasan wilayah.

Merespon kekhawatiran dari Jepang mengenai undang-undang coastguard China yang baru, Wang Yi mengatakan UU itu tidak menarget negara manapun.

"Kunci untuk hubungan China-Jepang adalah tekun dan tidak biarkan masalah jangka pendek sebabkan masalah," ujar Wang dalam sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing.

Ia juga menyuarakan harapan menyelesaikan ketegangan dengan India saat negara tetangga itu mencoba menego jalan keluar dari ketegangan di perbatasan Himalaya.

Baca Juga: Afrika Memang Benar-benar Jadi 'Sarang Utang' China, Tunggakan Utang Negara Ini Memang Dihapus, Tapi Cengkeraman China Makin Kuat, Presidennya Malah Pasrah

Komentar Wang datang setelah Presiden AS Joe Biden memberi sinyal jika Washington akan menguatkan keamanan Indo-Pasifik dan memperbarui persekutuan dengan negara Asia.

Hal itu membuat China panik.

Washington mengatakan Biden mungkin menunda pembicaraan di minggu depan dengan tiga negara anggota Quad: Jepang, India, dan Australia.

Quad adalah persekutuan non formal yang sebelumnya disebut Wang sebagai "Nato di Indo-Pasifik".

Baca Juga: Bukan dengan Strategi Perang Dingin, Rupanya Begini Cara yang Tepat Dilakukan AS dan 3 Sekutunya di Indo-Pasifik Agar Bisa Kalahkan China, Jika Tidak Taiwan Hilang

Kekhawatiran Jepang utamanya adalah mereka bisa jadi target aksi UU Coastguard China, yang perbolehkan kapal coastguard China tembaki kapal asing dan menghancurkan struktur yang dibangun di perairan sengketa yang diklaim China.

Minggu itu, Wang mengatakan UU itu hanyalah sebuah "hukum lokal biasa" dan "tidak menarget negara tertentu".

Ia juga mengatakan dua negara dapat tawarkan bantuan ke satu sama lain untuk menjadi tuan rumah Olimpiade.

Sebelumnya, Tokyo sedang berada di bawah tekanan atas keputusannya menunda Pertandingan Musim Panas meskipun pandemi Covid-19.

Baca Juga: Biden Berjanji Bantu Negara-negara ASEAN Menghadapi 'Serangan Verbal China', Sementara Indonesia Sampai Mendesak Beijing Atas Tindakan Sewenang-wenang Mereka

Sementara itu Beijing menghadapi seruan boikot rencana mereka menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin tahun depan karena tuduhan pelanggaran HAM di Hong Kong dan Xinjiang.

"Perbaikan hubungan Sino-Jepang akan sama-sama menguntungkan untuk orang-orang kami serta perdamaian dan stabilitas regional. Tidak seharusnya diambil keuntungan dan hal itu harus kita hargai," ucap Wang.

Sementara itu peneliti hubungan China-Jepang di Chinese Academy of Social Sciences, Wang Ping, mengatakan "stabilitas hubungan Sino-Jepang sangatlah penting bagi China."

Lian Degui, spesialis hubungan Jepang di Universitas Studi Internasional Shanghai, mengatakan administrasi Biden akan meminta Jepang mendukung isu seperti HAM, Hong Kong dan Taiwan.

Baca Juga: Pantas Kepemimpinan Joe Biden Langsung Berbahaya, Lihat Saja Menterengnya Strategi dan Senjata Militer Angkatan Laut AS, Gunakan Negara Asia Tenggara Sebagai Pion!

"Hal ini akan menyebabkan kesulitan dalam hubungan China-Jepang dan banyak tantangan yang mulai muncul," ujar Lian.

Wang juga meminta kerjasama dengan India, setelah 9 bulan konflik perbatasan telah sebabkan banyak pasukan tewas dari kedua belah pihak.

"China dan India seharusnya menjadi teman dan mitra bukannya ancaman dan pesaing. Kita seharusnya membantu satu sama lain membangun bersama," ujarnya.

Padahal, keduanya memiliki sejarah panjang berisikan masalah terkait perbatasan sepanjang 3500 km.

Baca Juga: Kini Dipelajari India untuk Kalahkan China di Lembah Galwan, Nyatanya Tibet Pernah Hampir DIjual oleh India ke China yang Pernah Hampir Bersekutu Menguasai Dunia

Konflik itu sampai menjadi konflik berdarah di Lembah Galwan Juni lalu, membunuh setidaknya 20 tentara India dan 4 tentara China.

Brahma Chellaney, profesor studi strategis di Pusat Penelitian Kebijakan, sebuah lembaga penelitian New Delhi, mengatakan komentar Wang tunjukkan China berniat meminimalisasi konfrontasi dengan India.

"China berniat mencari cara mengurangi konfrontasi militer dengan India di berbagai titik perbatasan karena mereka telah membuka terlalu banyak front di wilayah mereka melalui aksi-aksi agresif," ujarnya.

Namun, Madhav Das Nalapat, direktur departemen geopolitik dan hubungan internasional di Universitas Manipal, mengatakan tidak akan ada kemajuan substansial antara dua negara jika masalah perbatasan tidak bisa diselesaikan.

Baca Juga: India Ternyata Sama Rakusnya dengan China, Kalap Bangun Pangkalan Militer di Pulau Kecil Tengah Samudera Hindia Ini, Terkuak Tujuannya untuk Jegal China 

“China sejak awal lebih menyukai kebijakan yang memisahkan perbatasan dari isu-isu seperti perdagangan atau kerja sama di Organisasi Perdagangan Dunia atau mengenai masalah global lainnya.

"India telah ikut serta tetapi telah memahami bahwa hanya resolusi yang dapat diterima dari masalah perbatasan yang dapat menghasilkan pemulihan hubungan yang sungguh-sungguh, ”katanya.

Di Asia Tenggara, Wang mengatakan China akan meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara Asia Tenggara dan menawarkan bantuan vaksinasi virus corona.

Wang juga mengatakan China sedang mendorong pembicaraan untuk kode etik untuk Laut China Selatan.

Baca Juga: Serakah dan Tidak Bisa Berbagi, Inilah Deretan Pangkalan Militer yang Dibangun China, Vietnam dan Filipina di Pulau Buatan Laut China Selatan, Ketiganya Tidak Bisa Mengelak Lagi

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini