Find Us On Social Media :

Betapa Primitifnya Negara Tetangga Indonesia Ini, Saat Perang Suku Sampai Pembantaian Massal jadi Cara Penyelesaian Masalah di Era Kehidupan Modern

By Maymunah Nasution, Senin, 8 Maret 2021 | 13:08 WIB

pembantaian massal menjadi produk dari penegakan hukum primitif di Papua Nugini

Kekejaman ini tidak relevan dengan globalisasi, tapi nyatanya di era modern masih terjadi.

Penyebab perang suku

Penyebab kekerasan ini berasal dari perang suku, yang sudah menjadi aktivitas sehari-hari warga Hela untuk berabad-abad lamanya.

Konon katanya, perang suku menjadi cara penyelesaian yang sudah dilakukan oleh warga Hela sejak dahulu kala.

Baca Juga: Boro-boro Borong Mobil Seperti Warga Desa di Tuban, Suku Amungme di Papua Justru Tersingkir dari Gemerlap Emas Freeport yang Dikeruk dari Tanahnya

Bahkan, perang suku menjadi solusi penyelesaian konflik warga Papua Nugini selama bertahun-tahun lamanya, bagian dari tradisi Melanesia.

Pejuang akan bertemu dan bertarung di "medan perang" dan lebih penting, wanita dan anak-anak terhindar dan tidak tertangkap di garis bidik.

Hingga kini, tradisi ini telah berevolusi menjadi perang gerilya, di mana serangan satu anggota klan berarti serangan untuk semuanya

Peperangan gerilya, melibatkan senjata berkekuatan tinggi, penggantian tombak dan panah, obat-obatan terlarang, uang, dan perebutan wilayah.

Baca Juga: Perencanaan Pembagian Provinsi di Papua Disebut Pakar Akan Jadi Buah Simalakama: Hanya Akan Merusak dan Rugikan Indonesia Sendiri, Ini Sebabnya