Intisari-online.com - Indonesia telah menjadi penguasa abai dengan telinga yang tidak mendengarkan dalam kebijakannya atas Papua.
Dilansir dari Asia Pacific Report, sebuah media berbasis di Selandia Baru, pakar menyebutkan jika tindakan Indonesia baru-baru ini akan membawa kerusakan yang besar.
Indonesia rupanya berupaya membagi provinsi di Papua.
Hal itu menurut Socratez Yoman, pendeta dan aktivis Papua, merupakan cara yang keji tanpa jumlah populasi yang bisa membenarkan aksi ini.
Warga Papua khawatir jika pembagian itu akan memecah belah warga Melanesia.
Menurutnya, setelah Indonesia gagal melaksanakan pemindahan 2 warga asli Papua ke Manado, strategi baru dari Jakarta adalah memisahkan warga Papua berdasarkan kelompok etnis mereka.
Presentasi dari Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Komisi 1 DPR RI Jakarta 27 Januari 2021 menjelaskan skenario pemerintah.
Yoman menyebut Menteri Dalam Negeri tersebut mengabaikan standar dan perlunya pengembangan wilayah administrasi baru, seperti luas wilayah, populasi, sumber daya manusia dan sumber daya alam.
Baca Juga: Tito Karnavian Jadi Menteri, DPR Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri, Begini Mekanismenya