Find Us On Social Media :

Pembantaian dan Kekejaman Biasa Terjadi pada Perang Sino-Jepang II, Keduanya Gunakan Taktik Perang ‘Bumi Hangus

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 10 Februari 2021 | 14:00 WIB

Perang Sino-Jepang II yang penuh pembantaian dan kekejaman.

Terjadi juga pembalasan yang dilakukan terhadap petani China, sebagai pembalasan atas serangan partisan yang melancarkan perang gerilya melawan penjajah, yaitu menyergap kolom pasukan dan menyerang unit-unit yang terisolasi.

Pada akhir perang, diperkirakan 10 hingga 20 juta warga sipil China tewas.

Tahun 1940, perang mengalami kebuntuan. Jepang sepertinya tidak mampu memaksakan kemenganan, sementara orang China mengusir Jepang dari wilayah yang telah mereka taklukkan.

Namun intervensi Barat dalam bentuk sanksi ekonomi (terutama minyak) terhadap Jepang justru mengubah sifat perang.

Sebagai tanggapan atas sanksi inilah Jepang memutuskan untuk menyerang Amerika di Pearl Harbor, dan dengan demikian memulai Perang Dunia II di Timur Jauh.

Perang Sino-Jepang II ini menewaskan lebih dari 50 persen korban dalam Perang Pasifik jika periode 1937 – 1941 diperhitungkan.

Baca Juga: Iming-iming Jepang atas Kebebasan Rakyat Indonesia, Bukti Realisasi Ramalan Jayabaya tentang Ratu Adil?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari