Find Us On Social Media :

Iming-iming Jepang atas Kebebasan Rakyat Indonesia, Bukti Realisasi Ramalan Jayabaya tentang Ratu Adil?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 9 Februari 2021 | 13:30 WIB

Pendudukan Jepang di Indonesia.

Kejatuhan pertahanan Belanda di Jawa berarti keruntuhan imperialisme Belanda di Asia Tenggara.

Maka oleh sebab itu pendaratan 1 Maret 1942 itu oleh Jepang dilaksanakan sebagai puncak gerakan propaganda yang diselenggarakan dengan cermat dan tepat selama beberapa tahun.

Dalam pada itu Jepang mendasarkan gerak propagandanya atas suatu naluri yang hidup dalam lubuk hati bangsa Indonesia.

Naluri itu adalah kekuatan konkrit yang bergolak berabad-abad lamanya dibawah sadar kebangsaan kita: masyarakat adil dan makmur atau dengan ujud konkritnya sebagai Ratu Adil.

Pada tahun 1926 — 1927 naluri itu membangkitkan arus-dinamika kebangsaan dalam perlawanan perintis-kemerdekaan: pemberontakan Komunis.

Arus-dinamika menuju kemasyarakatan sama-rasa dan sama-rata yaitu masyarakat  adil dan makmur.

Dengan bertekad melenyapkan penjajahan Belanda, ribuan pejuang mempertaruhkan diri-pribadinya.

Kenyataan itu menjadi alas-dasar angkatan perang Jepang.

Radio Tokio dalam siaran-siaran  yang ditujukan kepada rakyat Indonesia di pulau Jawa senantiasa mengkumandangkan kedatangan Ratu Adil di waktu dekat.

Baca Juga: Modal Nekat, Pilot ‘Nganggur’ Ini Sukses Jadi Penerbang Pesawat Tempur Pertama di Indonesia