Salah Satu Wilayah Paling Disengketakan di Dunia, Ini Pemicu China Ingin Mengambil Alih Kepulauan Senkaku, Sengketa yang Sebabkan Kerusuhan Anti-Jepang Terbesar

Khaerunisa

Editor

Uotsuri-shima, pulau terbesar di Kepulauan Senkaku. (Ilustrasi) Ini Pemicu China Ingin Mengambil Alih Kepulauan Sengkaku
Uotsuri-shima, pulau terbesar di Kepulauan Senkaku. (Ilustrasi) Ini Pemicu China Ingin Mengambil Alih Kepulauan Sengkaku

Intisari-Online.com - Apa alasan China ingin mengambil alih Kepulauan Senkaku?

Bahkan, pada 2012, terjadi gelombang protes anti-Jepang terbesar di China.

Perusahaan-perusahaan, restoran-restoran, dan mobil-mobil Jepang pun menjadi sasaran demonstran di sejumlah kota.

Sedikitnya 125.000 partisipan berunjuk rasa, bahkan disebut sebagaikerusuhan anti Jepang terbesar.

Baca Juga: Saksi Sejarah Timor Leste ketika Diinvasi Indonesia, Inilah Bella Galhos, Pemberontak Timor Leste yang Selamat Berkat Jadi Agen Ganda, Kabur dari Tanah Kelahirannya Lalu Lakukan Hal Ini

Ratusan ribu pengunjuk rasa itu turun ke jalan umum di lebih 100 kota di China, menurut laporan koresponden Tribunnews di Tokyo (20/11/2012)

Mereka merusak berbagai tempat serta barang yang berbau Jepang.

Saking takutnya Uniqlo, peritel fashion terbesar Jepang, menuliskan pada kacadepannya, “pulau Senkaku milik China”, agar toko Jepang itu tidak dirusak parapengunjuk rasa.

Mengutip Britannica, banyak ahli memperingatkan bahwa ketegangan dikepulauan Senkaku dapat berkembang menjadi konflik yang lebih serius.

Baca Juga: Berujung Kehancuran Pasukan Irak di Tangan Pasukan Sekutu Pimpinan AS, Inilah Pemicu Terjadinya Perang Teluk II

Kepulauan yang memiliki luas total sekitar 7 km persegi itu terletak di timur laut Taiwan, timur daratan Cina dan barat daya prefektur paling selatan Jepang,Okinawa.

Hubungan antara China dan Jepang pun telah tegang oleh perselisihan teritorialatas sekelompok pulau itu.

Selain periode 1945 hingga 1972 di bawah pemerintahan Amerika Serikat,kepulauan tersebut telah dikuasai oleh Jepang sejak 1895.

Klaim Jepang mengatakan, telah mensurvei pulau-pulau itu selama 10 tahunpada abad ke-19 dan memutuskan bahwa mereka tidak berpenghuni.

Baca Juga: Duterte Sebut Vaksin Covid-19 Akan Lebih Efektif Jika Disuntikkan di Pantat, Para Ahli Justru Ungkap Ada Risiko Mengerikan Ini Jika Nekat Melakukannya

Kemudian pada tanggal 14 Januari 1895 Jepang mendirikan penandakedaulatan dan secara resmi memasukkan pulau-pulau itu ke dalam wilayahJepang.

Setelah Perang Dunia II, kepulauan itu berada di bawah perwalian AS dandikembalikan ke Jepang pada tahun 1971 berdasarkan kesepakatanpengembalian Okinawa.

Jepang mengatakan China tidak mengajukan keberatan atas kesepakatan SanFrancisco. Dan dikatakan bahwa baru sejak tahun 1970-an, ketika masalahsumber daya minyak di daerah itu muncul, otoritas China dan Taiwan mulaimenekan klaim mereka.

Lalu, apa kata China tentang Kepulauan tersebut?

Baca Juga: Praktisnya Sudah Jadi Pemimpin Arab Saudi, Putra Mahkota Arab Saudi Berambisi Jadikan Riyadh Salah Satu Kota Terkaya di Dunia

Dari sisi China, mereka mengklaim kepulauan tersebut sebagai bagian dariwilayahnya sejak zaman kuno, berfungsi sebagai daerah penangkapan ikanpenting yang dikelola oleh provinsi Taiwan.

Kemudian pada 1985, Taiwan diserahkan ke Jepang dalam PerjanjianShimonoseki setelah perang Tiongkok-Jepang.

Menurut China, ketika Taiwan dikembalikan dalam Perjanjian San Francisco,seharusnya pulau-pulau dikembalikan juga.

Perselisihan telah bergemuruh secara relatif diam-diam selama beberapadekade, namun pada 2012 ketegangan meningkat terkait klaim pulau itu.

Baca Juga: Memijat Bagian Kaki Ini Bisa Sembuhkan Beberapa Penyakit Anda

Pada November 2013, China juga mengumumkan pembuatan zona identifikasipertahanan udara baru, yang akan mengharuskan semua pesawat di zonatersebut - yang mencakup pulau-pulau - untuk mematuhi aturan yangditetapkan oleh Beijing.

Sementara Jepang, dikutip BBC, menyebut langkah itu sebagai "eskalasisepihak dan mengatakan akan mengabaikannya, seperti yang dilakukan AS.

AS dan Jepang sendiri membentuk aliansi keamanan setelah Perang Dunia IIdan meresmikannya pada tahun 1960.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, AS diberikan pangkalan militer di Jepangsebagai imbalan atas janjinya untuk mempertahankan Jepang jika terjadiserangan. Ini berarti jika konflik meletus antara Cina dan Jepang, Jepangmengharapkan dukungan militer AS.

Baca Juga: Praktisnya Sudah Jadi Pemimpin Arab Saudi, Putra Mahkota Arab Saudi Berambisi Jadikan Riyadh Salah Satu Kota Terkaya di Dunia

Selain alasan sejarah Kepulauan Sengkaku sebagai bagian dari Taiwan,diperkirakan ada alasan lainnya yang membuat China ingin menguasaikepulauan itu.

Dalam Journal of Contemporary East Asia Studies, yang ditulis Koichi Sato, ada empat alasan Cina menyerang Kepulauan Senkaku.

Alasan pertama, permintaan sumber daya alam Cina; alasan kedua masalahsejarah dengan Jepang yang memiliki hubungan dengan kenangan masa perang orang Cina.

Kemudian, alasan ketiga Sengketa Kepulauan Senkaku sebagai alat perebutankekuasaan internal Partai Komunis China (PKC); dan alasan keempat SengketaKepulauan Senkaku sebagai alat PKC untuk integrasi nasional China.

Baca Juga: Situasinya Makin Genting, China Berani Ancam Taiwan Habis-habisan Jika Ingin Merdeka, Sebut Perang Adalah Akibatnya, Akankah Perang Saudara Bakal Terjadi?

(*)

Artikel Terkait