Find Us On Social Media :

Terbang dengan Kecepatan 27.400 Kilometer per Jam, Ini Orang Pertama yang Berhasil Meluncur ke Ruang Angkasa Menggunakan Pesawat Vostok 1

By Khaerunisa, Senin, 18 Januari 2021 | 17:40 WIB

Orang Yuri Gagarin Pertama yang Berhasil Meluncur ke Ruang Angkasa Menggunakan Pesawat Vostok 1

Intisari-Online.com - Yuri Gagarin, adalah orang pertama yang berhasil meluncur ke ruang angkasa menggunakan Pesawat Vostok 1.

Vostok 1 sendiri merupakan misi luar angkasa berawak pertama dalam program Vostok dan misi luar angkasa berawak manusia pertama dalam sejarah.

Misi tersebut diluncurkan oleh program luar angkasa Uni Soviet, dan dirancang oleh insinyur Soviet Sergei Korolev di bawah pengawasan militer Kerim Kerimov dan lain-lain.

Peristiwa bersejarah itu terjadi pada hari Rabu, 12 April 1961.

Baca Juga: Diberi Nama 'Setan 2', Intip Betapa Sangarnya Rudal Balistik Rusia Ini, Bisa Meluncur dari Luar Angkasa dengan Lebih dari 20 Kali Kecepatan Suara 

Peluncuran dilakukan pada pukul 9.07 pagi waktu Rusia, membawa Gagarin ke antariksa dan berada di sana selama 108 menit.

Setelah menyelesaikan satu putaran orbit tunggal, Gagarin kembali mendarat dengan parasit.

Gagarin terbang dengan kecepatan 27.400 km/jam hingga ketinggian 327 km di atas permukaan Bumi.

Kemudian ia keluar dari pesawat antariksa dan mulai menggunakan parasit saat kembali pada ketinggian 7000 meter dpl.

Baca Juga: Berteknologi Canggih hingga Makan Koban Saat Pengujian, Nyatanya Pesawat Mata-mata Rahasia CIA Lockheed A-12 Hanya Berumur Pendek dan Tersingkir Begitu Saja

Dilansir dari History, satu-satunya pernyataan yang dikaitkan dengan Gagarin selama satu jam 48 menit di ruang angkasa adalah, "Penerbangan berjalan normal, saya baik-baik saja."

Namun, kabarnya proses pendaratan Gagarin tak berjalan dengan lancar.

Kabel yang menghubungkan modul Vostok dan modul layanan gagal berpisah dengan baik, sehingga menyebabkan guncangan besar ketika memasuki atmosfer Bumi.

Gagarin terlempar sebelum mendarat dan terjung payung dengan selamat di dekat Sungai Volga.

Baca Juga: Pantas Saja Amerika Terus Pepet China, Dokumen Ini Menyebutkan Bahwa Amerika Ternyata Mengincar Asia Tenggara Meski Harus Bersaing dengan China

Berkat misi ke luar angkasa yang ia jalankan, Gagarin dianugerahi Ordo Lenin dan diberi gelar pahlawan Uni Soviet.

Selain sosoknya menjadi populer, monumen-monumen pun dibuat dan jalan-jalan diganti namanya untuk menghormati Gagarin.

Kemenangan program luar angkasa Soviet dalam menempatkan manusia pertama ke luar angkasa itu juga merupakan pukulan besar bagi Amerika Serikat yang telah menjadwalkan penerbangan antariksa pertama pada Mei 1961.

Perlombaan Antariksa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, kedua negara adidaya Perang Dingin, dimulai tepat sebelum Soviet meluncurkan satelit pertama, Sputnik 1 pada 1957. 

Baca Juga: Mungkinkah Misteri Virus Corona Akhirnya Terungkap? Video Lama Tunjukkan Para Ilmuwan Wuhan Menangani Kelelawar Sebelum Pandemi Covid-19

Profil Yuri Gagarin

Yuri Gagarin, orang pertama yang brhasil meluncur ke ruang angkasa ini, lahir di desa Klushino, dekat Gzhatsk, di Smolensk Oblast, Rusia, pada 9 Maret 1934.

Gagarin memiliki nama lengkap Yuri Alekseyevich Gagarin.

Ayahnya, Alexey Ivanovich Gagarin, adalah seorang petani dan juga tukang kayu, sementara ibunya, Anna Timofeyevna, bekerja sebagai pemerah susu.

Gagarin merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Baca Juga: Pilih Membelot dari Amerika dan Berpaling ke China, 'Mantan' Sekutu AS Ini Malah Menyesal, Ungkap Alasan Ini

Kakak laki-lakinya bernama Valentin, sementara kakak perempuannya adalah Zoya. Sedangkan adik laki-lakinya bernama Boris.

Klushino yang menjadi kampung halaman Yuri turut terdampak oleh pendudukan Nazi dan Perang Dunia II.

Keluarga Gagarin bersembunyi di sebuah bangunan sangat sederhana seluas sembilan meter persegi yang dibangun di belakang rumah mereka hingga berakhirnya pendudukan Nazi.

Kedua kakaknya dikirim ke Polandia oleh Jerman untuk kerja paksa pada 1943 dan baru kembali pada 1945.

Baca Juga: Dinyatakan Menghilang Secara Misterius Setelah Kritik Pemerintah China, Mendadak Perusahaan Jack Ma Dihapus dari Daftar Hitam Amerika, Sindir Xi Jinping?

Setahun kemudian, keluarga Gagarin pindah ke Gzhatsk demi kehidupan yang lebih baik.

Gagarin juga berkesempatan melanjutkan pendidikannya di kota itu.

Kemudian pada tahun 1951, ia merampungan sekolah di dekat Moskwa dan melanjutkan ke kampus perindustrian di Saratov sambil mengambil kursus penerbangan selama akhir pekan.

Usai merampungkan kursus penerbangan, Yuri bergabung dengan sekolah kadet Angkatan Udara Soviet di Orenburg dan lulus pada 1957.

Baca Juga: Pertahankan Posisi, Militer Indonesia Kembali Masuk dalam Daftar 20 Militer Terkuat di Dunia, Duduki Peringkat ke-16 dan Kalahkan Israel, Korea Utara, hingga Australia!

Selama di sekolah penerbangan, Yuri berkesempatan untuk menerbangan pesawat tempur MiG-15 yang dikembangkan Mikoyan-Gurevich untuk Uni Soviet.

Lulus dari akademi angkatan udara, Yuri ditugaskan di pangkalan udara Luostari di Murmansk Oblast, yang berdekatan dengan perbatasan Norwegia. Wilayah ini dikenal memiliki cuaca buruk yang berbahaya bagi penerbangan.

Karier militer Yuri di angkatan udara berjalan mulus dengan diangkat menjadi letnan pada November 1957 dan letnan senior pada November 1959.

Pada 1960, Yuri Gagarin terpilih menjadi satu dari 20 pilot angkatan udara yang direkomendasikan untuk masuk dalam program luar angkasa Soviet, setelah melalui proses seleksi yang luas dan ketat.

Baca Juga: Joe Biden Benar-benar Menepati Janjinya, Sesaat Sah Menjadi Presiden Amerika Dia Akan Pertemukan Keluarga Muslim yang Terpisah Gegara Kebijakan Kontroversial Trump

 

Dia pun terus lolos dalam seleksi hingga menjadi salah satu dari para pilot yang masuk kelompok pelatihan elit, yang dikenal dengan nama Sochi Six. Kelompok ini akan menjadi calon kosmonot pertama untuk program Vostok.

Kemudian, terpilih dua kandidat utama untuk program Vostok, yakni Yuri Gagarin dan Gherman Titov. Dan pada Agustus 1960, Gagarin terpilih sebagai kosmonot program Vostok pertama.

Setelah misi Vostok 1 yang membuat sosoknya populer, selanjutnya di akhir 1960-an, Gagarin terpilih sebagai pilot cadangan untuk misi Soyuz 1.

Sebuah misi yang bernasib buruk dan membuat temannya Vladimir Komarov meninggal ketika parasutnya gagal terbuka.

Baca Juga: Dilengkapi Meriam hingga Rudal, Kapal Perang Baru Amerika USS Constellation Siap Disiagakan untuk Era Peperangan Elektronik

Kurang dari setahun kemudian, pada 27 Maret 1968, Gagarin sendiri meninggal ketika jet tempur MiG-15 yang dikemudikannya bersama Vladimir Seryogin jatuh di dekat Moskow selama penerbangan rutin.

Abu Gagarin ditempatkan di ceruk dinding Kremlin, sementara kota asalnya di Gzhatsk diganti namanya menjadi Gagarin untuk menghormatinya.

Penyelidikan resmi atas kecelakaan itu menyimpulkan bahwa Gagarin berbelok untuk menghindari benda asing, seperti burung atau balon cuaca.

Tetapi banyak profesional penerbangan melihat kesimpulan ini sebagai hal yang tidak masuk akal dan rumor terus seputar kecelakaan itu terus mengemuka.

Baca Juga: Terkenal Dilindungi Setan, Geng Paling Kejam di Dunia MS-13 Ini Mendadak Jadi Buruan Militer Amerika Setelah Terungkap Memiliki Rencana Berbahaya Ini

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari