Intisari-Online.com - Sebuah rekaman video lama dari hasil kerja para ilmuwan China kembali dimunculkan.
Ilmuwan di China terlihat memegang kelelawar dengan tangan kosong dalam rekaman video dua tahun sebelum pandemi virus corona.
Video itu awalnya diterbitkan oleh saluran berita CCTV yang dikelola pemerintah China dan kemudian ditemukan kembali oleh Taiwan News.
Dalam video itu juga menunjukkan para ilmuwan telah digigit oleh hewan tersebut.
Melansir Express.co.uk, Senin (18/1/2021), para ilmuwan tersebut dilaporkan dari Institut Virologi Wuhan dan sedang menyelidiki asal mula virus SARS.
Di salah satu bagian video, para ilmuwan terlihat diduga memegang kotoran kelelawar tanpa APD yang memadai, hanya mengenakan sarung tangan.
Di lain waktu, para peneliti mengenakan hazmat lengkap sementara yang lain tampak mengenakan pakaian biasa.
Satu scene yang mengganggu juga tampaknya menunjukkan sebuah wadah penuh dengan kelelawar hidup yang telah dikemas berdekatan dengan cara yang tidak manusiawi.
Dalam klip lainnya, seorang peneliti menceritakan bagaimana dia digigit kelelawar melalui sarung tangannya.
Video tersebut kabarnya dimaksudkan untuk menggambarkan karya Shi Zhengli, yang dikenal sebagai "Wanita Kelelawar".
Dia menjadi terkenal setelah menemukan bahwa SARS mungkin berasal dari spesies kelelawar di sebuah gua di Yunnan, menurut BBC.
Dia mengatakan kepada penyiar pada bulan Desember bahwa dia telah berbicara dengan Organisasi Kesehatan Dunia dua kali dan menambahkan: "Saya secara pribadi dan dengan jelas menyatakan bahwa saya akan menyambut mereka untuk mengunjungi WIV."
Minggu ini, penyelidikan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang asal-usul pandemi Covid-19 dimulai dengan para penyelidik WHO tiba di Wuhan.
Tim itu awalnya ditunda awal bulan ini karena China belum "menyelesaikan izin yang diperlukan", kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Kelompok yang terdiri dari 10 ilmuwan itu tiba pada Kamis pekan lalu.
Mereka akan mewawancarai para peneliti dan juga mengunjungi rumah sakit dan pasar makanan laut tempat wabah aslinya dikaitkan.
Menurut BBC, penelitian mereka akan mengandalkan bukti yang diberikan oleh pejabat China.
Peter Ben Embarek, pemimpin tim, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia tidak berpikir misi tersebut akan menghasilkan "jawaban yang jelas", tetapi dia menambahkan "kami akan segera berangkat".