44 Tahun Dikirim ke Bulan, Robot Buatan China Ini Akhirnya Kembali Pulang ke Bumi, Apa yang Berhasil Didapatkannya dari Bulan?

Mentari DP

Penulis

Stasiun luar angkasa.
Stasiun luar angkasa.

Intisari-Online.com - Negara China ingin menasbihkan diri sebagai negara nomor 1 di dunia.

Tak hanya soal ekonomi dan perdagangan, namun juga soal teknologi dan sains.

Bahkan baru-baru ini, salah satu robot rakitan China berhasil kembali dari Bulan ke Bumi.

Apa yang robot itu dapatkan?

Baca Juga: Ketika Jeff Bezos dan Bill Gates, 2 Orang Terkaya di Dunia Bekerja Sama, Gelontorkan Duit Rp302 Miliar, Ini yang Mereka Incar!

Dilansir dari24h.com.vn pada Minggu (20/12/2020), robot itu bernamaChang Nga 5.

Pada Minggu pagi ini, dia berhasilkembali ke Bumi dengan sampel eksperimental pertama dari Bulan dalam 44 tahun.

Kembalinya Chang Nga 5 menjadikan China sebagai negara ketiga di dunia yang sukses melakukan ini.

Robot China itu menyelesaikan misi 23 hari di luar angkasa dan mendarat di situs Siziwang Banner di Mongolia Dalam, kata Xinhua, media lokal China.

Baca Juga: Nafsu untuk Gempur Taiwan Sudah Membara, China Benar-benar Beri Ancaman Mengerikan Ini untuk Buat Taiwan Bungkam, Langsung Picu Kekhawatiran Pecahnya Perang Dunia 3!

Cable-xun meluncur kembali ke atmosfer Bumi untuk melambat dan mendarat di lokasi yang dipilih untuk semua pesawat ruang angkasa China.

Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat atas keberhasilan ini. Sebagai proyek luar angkasa paling kompleks di China.

Misi Chang Nga 5 menandai langkah maju yang besar bagi industri luar angkasaChina.

"Di mana mereka akan berkontribusi untuk memperdalam pemahaman tentang asal mula Bulan, sejarah evolusi, dan tata surya, kata Presiden Xi.

Presiden Xi menambahkan bahwa eksplorasi luar angkasa tidak terbatas dan menyerukan eksplorasi antarplanet untuk menjadikan China kekuatan besar dalam penelitian luar angkasa dan mewujudkan tujuannya untuk renaisans.

Serta menggunakan alam semesta untuk tujuan damai.

Sebagai robot kelima yang akan dikirim ke Bulan, Thuong Nga 5 diluncurkan dari situs peluncuran Wenchang di Pulau Hainan pada 24 November dan mendarat di Bulan seminggu kemudian.

Lalu diamemulai perjalanannya kembali ke Bumi sekitar 2 minggu yang lalu.

Keberhasilan iniadalah sampel eksperimental pertama yang dibawa dari Bulan sejak 1976, jauh setelah AS dan Uni Soviet.

Dengan bor dan lengan robotik, Thuong Nga 5 memperoleh 2 kg sampel di permukaan dan kedalaman 2m di bawah permukaan kawah Mons Rümker di cekungan bernama Oceanus Procellarum di dekat separuh Bulan.

Baca Juga: Terekam Citra Satelit, China Terciduk Melakukan Tindakan Berbahaya Ini di Laut China Selatan Secara Sembunyi-sembunyi,Peringatkan Amerika Untuk Berhenti Mendesak Mereka

Geologi di daerah ini diyakini lebih muda dari daerah tempat orang Amerika dan Rusia mengambil sampel.

Para ilmuwan berharap sampel yang dibawa kembali akan menjelaskan sejarah dan evolusi Bulan dan Bumi.

Pendaratan Chang Nga 5 juga memiliki benderaChina di Bulan untuk pertama kalinya, dan akan tetap di sana setelah menyelesaikan misinya.

Dua bekas pesawat luar angkasa, Thuong Nga 1 dan 2, hanya mengorbit Bulan.

Sedangkan Thuong Nga 3 melakukan soft landing dengan robot self-propelled Rabbit Ngoc.

Pada tahun 2019, Thuong Nga 4 menjadi wahana pertama yang menginjak separuh gelap Bulan dan sejauh ini bekerja dengan robot self-propelled Rabbit Ngoc 2.

Dengan keberhasilan ini, program Chang Nga bertujuan untuk membawa astronotChina ke benda langit terdekat pada tahun 2030.

Dan mendirikan stasiun penelitian permanen di kutub selatan Bulan di masa mendatang. Ambisi luar angkasa China tidak berakhir dengan Bulan.

Negara itu telah mengirim penyelidikan ke Mars pada Juli tahun ini dan akan meluncurkan stasiun penelitian luar angkasa di luar angkasa tahun depan.

Baca Juga: Meski Punya Kekuatan Militer Besar, Ternyata Jet Siluman yang Digadang Bakal Jadi yang Terkuat di Bumi Gagal Lakukan Hal Ini, Pentagon Terlanjur Malu dan Hanya Katakan Ini

Artikel Terkait