Intisari-Online.com - China semakin ambisius untuk mengekspansi luar angkasa.
China akan mulai membangun stasiun luar angkasa permanen pertamanya dalam beberapa bulan mendatang.
Melansir Express.co.uk, Jumat (8/1/2021), stasiun luar angkasa Tiangong akan mencakup tempat tinggal bagi tiga astronot untuk menghabiskan waktu sekitar enam bulan di luar angkasa.
Penyelesaiannya direncanakan pada tahun 2022 dan akan mengorbit 340-420 kilometer di atas Bumi.
Peluncuran modul intinya dijadwalkan musim semi berikutnya.
Pembangunan stasiun tersebut merupakan bagian dari peluncuran lebih dari 40 roket China tahun ini.
Jumlah tersebut adalah yang tertinggi di negara itu, sekaligus menguraikan ambisinya untuk mendominasi ruang angkasa.
China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) mengungkapkan target tersebut pada pertemuan pada 4 Januari, menurut Space News.
Tahun lalu, China melakukan 39 peluncuran, sangat kontras dengan hasil eksplorasi luar angkasa mereka sebelum 2007.
Hingga saat itu, mereka tidak pernah meluncurkan lebih dari 10 kali dalam satu tahun.
Zhou Jianping, kepala perancang program penerbangan luar angkasa manusia China, mengatakan kepada CCTV, "Kami sangat yakin bahwa program ini akan memainkan peran utama di garis depan eksplorasi ilmiah kemanusiaan dan juga dalam pengembangan teknologi luar angkasa kami."
Bulan lalu, Beijing berhasil menyelesaikan penyelidikan Bulan, mengembalikan sampel bulan ke Bumi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun.
Baca Juga: 5 Negara yang Dihapus dari Gambar Peta Dunia, Apa Alasannya?
Chang'e 5 mendarat kembali di Bumi, mendarat di distrik Siziwang di wilayah Mongolia Dalam, pada dini hari tanggal 17 Desember.
Chang'e 5 merupakan wahana antariksa ketiga milik China yang berhasil mendarat di Bulan, dan yang merupakan wahana pertama yang berhasil kembali dari sana.
Wahana antariksa itu mendarat di Bulan pada Selasa (1/12/2020) di wilayah yang disebut sebagai Samudera Badai.
Misi Change'e 5 adalah mengumpulkan sekitar 2 kilogram batuan bulan dan membawanya kembali ke Bumi.
Baca Juga: Weton Paling Sakti; Keistimewaan dan Kelemahan Weton Pasaran Legi
Kemudian, Change'e berangkat dari Bulan menuju Bumi pada Kamis (3/12/2020).
Menyelesaikan misi berarti China menjadi negara ketiga yang berhasil membawa sampel kembali dari Bulan, mengikuti jejak AS dan Uni Soviet.
Proyek Chang'e-6 diproyeksikan menargetkan kutub selatan bulan sekitar tahun 2023-2024.